
RAKYATTERKINI.COM – Etika digital mengharuskan individu menggunakan teknologi dengan bijaksana. Ini mencakup penggunaan internet, media sosial, dan perangkat digital lainnya tanpa merugikan orang lain atau melanggar hukum.
Etika pelajar di dunia digital mengharuskan individu menggunakan teknologi secara bijaksana.
Agar pelajar memiliki pemahaman terkait etika di dunia maya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat kembali akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang akan diikuti pelajar dan tenaga pendidik di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang, Senin (29/7/2024) pagi.
Mengusung tema ”Etika Pelajar di Dunia Digital”, diskusi online tersebut rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah I Sumatera Barat Willia Zuwerni, dosen Universitas Paramadina Jakarta Septa Dinata, Ardiansyah dari Mahir Institute Partner, dan Devi Angraini selaku modertor.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2907.Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu (28/7).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, etika digital merujuk pada seperangkat norma, nilai-nilai, dan perilaku yang mengatur interaksi dan penggunaan teknologi digital. Ini mencakup tanggung jawab individu dan kelompok terhadap informasi yang dihasilkan, disebarkan, dan diakses melalui platform digital.
Etika digital, lanjut Kemkominfo, melibatkan pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi dengan cara yang adil, aman, dan menghormati hak serta privasi orang lain. ”Hal ini juga sesuai dengan adab ketimuran yang dianut oleh negara Indonesia. Intinya, setiap orang harus memiliki sopan santun dalam berbahasa maupun menggunakan media digital,” jelasnya dalam rilis.
Kemkominfo menambahkan, etika pelajar di dunia digital melibatkan sejumlah prinsip dan nilai-nilai yang membentuk pedoman perilaku ketika melakukan interaksi lewat internet. Beberapa aspek kunci dalam etika digital, yakni privasi dan keamanan, serta penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
”Lalu, pencarian kebenaran dan kredibilitas informasi, pencegahan cyberbullying dan pelecehan online, partisipasi demokratis dalam ruang digital, pemahaman teknologi dan dampaknya, serta keseimbangan penggunaan teknologi,” imbuh Kemkominfo dalam webinar yang rencananya diikuti dengan menggelar nonton bareng (nobar) oleh para siswa dari sekolah masing-masing.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kota Bukittinggi dan Padang Panjang, Sumbar, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)