![]() |
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono. |
Padang, Rakyatterkini.com - Terlambat memberikan informasi adalah sebuah 'pengkhianatan' bagi aparat kepolisian.
Demikian disampaikan Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, ketika membuka Rakernis Humas se-jajaran Polda Sumbar, Rabu (24/7/2024), yang dihadiri puluhan wartawan se-jajaran.
"Informasi yang terlambat adalah pengkhianatan. Hati-hati humas jangan sampai terlambat memberikan informasi," ujar Kapolda.
Begitu juga satker lainnya, sampaikan informasi secepatnya, sedikit terlambat maka incaran yang akan ditangkap keburu kabur. Selain itu, humas juga harus punya ilmu intelijen.
Kapolda mengatakan perkembangan teknologi khususnya media sosial seolah jadi tantangan tersendiri bagi Humas Polri. Sebab perkembangan informasi yang sangat cepat, setiap menit, detik terus berkembang informasi di media sosial, tetapi yang sering terjadi adanya dis informasi atau mis-informasi maupun hoax yang mengarah pada tindakan provokasi kepada masyarakat.
Masih banyak masyarakat begitu mudah mempercayai suatu informasi yang belum melalui tahap verifikasi data dan fakta. sehingga informasi ini dapat memecah atau merusak kondusifitas dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat, seperti media sosial facebook, instagram, twiteer, youtube dan sebagainya, sebut Irjen Pol Suharyono.
Humas Polri harus terus menyelaraskan diri mereka dengan teknologi informasi komunikasi yang terbaru, dan juga terus menyiapkan sumber daya manusia terbaik di bidang kehumasan dengan semangat presisi dalam melayani masyarakat.
Kapolda menerangkan, setiap insan Polri bisa mengembankan fungsi kehumasan. Sosialisasikan kepada seluruh personel Polri, bahwa personel polri dan keluarganya adalah pengemban fungsi kehumasan.
Fungsi kehumasan yang melekat di insan Polri ini katanya, tentunya sangat penting agar memiliki kemampuan kehumasan yang sangat membantu rekan-rekan tampil di masyarakat. (*)