![]() |
Tokoh ninik mamak dan alim ulama Kota Solok berbicara sosok Guswardi. |
Solok, Rakyatterkini.com - Pemilihan wali kota dan wakil wali kota tinggal beberapa bulan lagi. Para calon yang akan berpartisipasi dalam Pilwalko ini telah mulai menunjukkan eksistensinya melalui pemasangan baliho di berbagai sudut Kota Solok, dan melakukan pendaftaran ke partai politik.
Sejumlah nama mulai bermunculan dalam bursa calon Wali Kota Solok, di antaranya Guswardi, Nofi Candra, Leo Murpy, serta petahana Ramadhani Kirana Putra yang sudah mulai aktif turun ke lapangan untuk mencari dukungan dalam Pilkada Kota Solok.
Namun, sosok seperti apa yang diharapkan masyarakat mampu menangani atau mengurangi persoalan-persoalan yang terjadi di Kota Solok?
Nama Guswardi semakin menjadi perbincangan di masyarakat dan diyakini akan menjadi harapan baru bagi Kota Solok ke depannya.
Putra daerah Kota Solok ini, yang juga mantan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, mendapat dukungan penuh dari niniak mamak dan alim ulama Kota Solok.
Dasrizal Dt Gando, seorang niniak mamak Kota Solok, menyampaikan, "Alhamdulillah, ibarat kita berjalan, namanya kok tinggi tampak jauh, kok dekat segera bertemu. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika masing-masing individu tidak berusaha mengubah nasibnya sendiri." Selasa, 14 Mei 2024, saat mendampingi Guswardi, bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solok, mengembalikan formulir pendaftaran ke Partai PKS dan PBB Kota Solok.
Salah satu semboyan orang tua kita dulu, "Sayang kak anak dilacuti, sayang di kampung ditinggalkan," yang artinya Guswardi telah lama meninggalkan kampung halamannya di Kota Solok dengan tujuan melihat situasi dan kondisi di luar kampungnya, dengan harapan apa yang dilihat tersebut dapat diterapkan di kampung halaman sendiri.
"Istilahnya ayam besar pulang ke sarang, dalam air hanya orang tahu dalamnya. Jadi, kita lihat kondisi sosok Guswardi seorang geograf dan namanya belum pernah tercemar selama ini," tegas Dasrizal Dt Gando.
Selanjutnya, Dasrizal Dt Gando mengatakan sosok Guswardi adalah orang yang paham dengan agama. Semoga dengan kondisi tersebut, apa yang menjadi keinginan Guswardi untuk membangun Kota Solok dikabulkan oleh Allah SWT.
Yang terpenting adalah mendekat ke titik kebenaran dan sejalan dengan kebijaksanaan, sebagaimana prinsip yang disampaikan Guswardi, yaitu "Segenggam kekuasaan lebih bagus dari sekeranjang kebenaran," artinya walaupun banyak kebenaran, tetapi kita tidak mempunyai kekuasaan untuk menegakkan kebenaran tersebut. Masyarakat Kota Solok memiliki harapan besar agar Guswardi memimpin Kota Solok lima tahun ke depan, tegas Dasrizal Dt Gando.
Sementara itu, Buya Wisril Malin Sulaiman, seorang tokoh alim ulama Kota Solok sekaligus guru ngaji semasa kecil Guswardi, mengatakan sosok Guswardi memiliki kepribadian yang baik dan perhatian besar terhadap agama, serta merupakan keinginan masyarakat.
Sesuai dengan harapan masyarakat, Kota Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah, Guswardi diharapkan dapat memimpin Kota Solok untuk melanjutkan misi agama di daerah Kota Solok sesuai dengan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah, terang Wisril Malin Sulaiman.
Sementara itu, Guswardi menyampaikan motivasinya maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Solok tahun 2024 adalah untuk membaktikan sisa usianya di kampung halamannya setelah puluhan tahun meninggalkan tanah kelahirannya.
Dengan berbekal latar belakang ilmu yang dimiliki dan pengalaman sebagai aktivis di berbagai organisasi seperti Muhammadiyah serta jabatan strategis di pemerintahan, terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Guswardi optimis mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik untuk pembangunan Kota Solok ke arah yang lebih baik, kata Guswardi, alumnus IPB ini.
Secara pribadi, Guswardi siap jika dipercaya untuk maju pada pemilihan kepala daerah yang akan digelar bulan November mendatang. Terkait apakah sebagai orang nomor satu atau nomor dua, ia sedang melakukan penjajakan politik. Jika menemukan yang lebih potensial, dirinya siap menjadi orang nomor dua, bila tidak, ia juga siap menjadi orang nomor satu.
Guswardi mengakui dirinya mendapat dorongan besar dari tokoh masyarakat, rekan politik, serta masyarakat di rantau untuk ikut berkompetisi dalam pesta demokrasi lima tahunan kali ini. Yang terpenting, kita terus membaca situasi politik yang berkembang, dan dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, pungkas Guswardi. (dd)