Notification

×

Iklan

Perjuangan Keimanan, Salat Idul Fitri di Tengah Ancaman Banjir di Masjid Raya Sungai Limau

Kamis, 11 April 2024 | 06:00 WIB Last Updated 2024-04-11T00:50:00Z

Salat Idul Fitri di Masjid Raya Sungai Limau, Padang Pariaman.


Pdg.Pariaman, Rakyatterkini.com - Di pagi yang cerah, langit di Korong Sungai Limau, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumatra Barat masih tertutup oleh awan tipis. Meskipun begitu, sinar matahari pagi berhasil menembus celah awan, memberikan cahaya keemasan yang memukau.

Ratusan warga sekitar Masjid Raya Sungai Limau telah berkumpul untuk melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 H pada Rabu (10/4/2024). Masjid tertua dan terbesar di wilayah tersebut selalu menjadi pusat perhatian, tak pernah sepi dari pengunjung.

Pengurus masjid telah menyiapkan segalanya dengan baik untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama masyarakat setempat. Khotib Ustad Alfisah, salah satu tokoh masyarakat setempat, menjadi pengisi khotbah pada acara tersebut. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada pukul 07.30 WIB, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Meskipun masjid mengalami banjir beberapa hari sebelumnya, yang menyebabkan genangan air mencapai lutut orang dewasa di dalam masjid, namun hal tersebut tidak menghalangi masyarakat untuk tetap melaksanakan salat id di tempat itu.

Para jamaah yang datang bermacam-macam asalnya, ada yang tinggal di ibu kota kecamatan, ada juga yang berasal dari perantauan. Mereka berdatangan sejak pagi, memadati ruangan masjid hingga pelataran di luar. Celah kosong untuk beribadah semakin sempit, dan saat waktu salat tiba, tempat pun habis tak tersisa.

Salah seorang jamaah, Azman (45), mengungkapkan banyak yang datang terlambat dan tidak dapat masuk ke dalam masjid. Namun, mereka tetap bersyukur bisa berada di sana untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri.

Ustad Alfisah dalam khotbahnya menyampaikan tentang kegembiraan setelah menjalani bulan penuh suci Ramadan. Ia mengajak jamaah untuk kembali kepada nilai-nilai keimanan.

Masjid Raya Sungai Limau terletak di dalam pasar rakyat tradisional, sekitar 200 meter dari tepi Sungai Kuranji yang sebelumnya mengalami banjir beberapa hari lalu. Banjir tersebut disebabkan rusaknya tanggul cek dam di Sungai Kuranji. Pemerintah daerah telah menghentikan pembangunan tanggul cek dam tersebut dengan alasan efisiensi penggunaan dana publik.

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, dalam acara open house Idul Fitri di rumah pribadinya, menegaskan bahwa pembangunan tanggul cek dam akan dilanjutkan. Meskipun terdapat kendala dalam pelaksanaan proyek tersebut, pihaknya bertekad untuk mempertahankan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.

Pihaknya telah melakukan tender ulang dan rencananya akan melaksanakan pembangunan pada bulan ini. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang sering melanda daerah tersebut saat musim hujan tiba.

“Saya berupaya menyakinkan BNPB pusat agar dana hibah ini tidak kembali ke pusat, beberapakali pertemuan dengan pihak BNPB pusat, dana tersebut dapat dipertahankan dan dapat dilanjutkan pembangunan pada tahun ini,” sebut Suhatri Bur saat openhouse di rumah pribadi Kampung Guci.

Dirinya menyatakan, untuk pelaksanakan pembangunan Cekdam itu, pihaknya telah melakukan tender ulang dan akan dilaksanakan pada bulan ini. “InsyaAllah pada bulan ini kita lakukan eksekusinya,” sebut dia.

Diketahui, tingginya curah hujan pada Kamis 7 Maret hingga Jumat 8 Maret 2024 yang sebabkan meluapnya sungai batang kuranji. Sehingga masjid tertua di daerah itu ikut terendam banjir.

Masjid ini bernama Masjid Dagang yang telah dibangun puluhan tahun dengan material berbahan kayu hingga kini telah berdiri kokoh dan megah permanen. Masjid dibangun dengan tujuan selain menjadi sarana ibadah masyarakat sekitar juga merupakan sebagai tempat transit bagi pedagang pada masa era dulunya. (suger)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update