dr. Sri Angraeni, Sp.PD, FINASIM. |
RAKYATTERKINI.COM - BULAN Ramadan merupakan kesempatan bagi setiap umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus waktu untuk membersihkan diri baik secara spiritual maupun fisik.
Bulan yang istimewa ini kita dituntut untuk menjaga ibadah dan kesehatan. Menjaga kesehatan fisik di bulan Ramadan bukanlah hal yang mudah karena adanya perubahan pola makan dan aktivitas.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Padang Panjang, dr. Sri Angraeni, Sp.PD, FINASIM, dikutip dari laman FB Kominfo, Selasa (12/3/2024), ada beberapa tips bagi umat muslim untuk menjaga kesehatan selama Ramadan berlangsung.
Di antaranya jangan melewatkan makan sahur. Karena sahur adalah waktu yang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama Ramadan, katanya.
Dijelaskan Dokter Sri, makan sahur diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Usahakan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti kentang, jagung, singkong, oatmeal dan beras merah karena dapat mempertahankan kondisi kenyang hingga 6 jam.
Sebaiknya mengakhirkan makan sahur, artinya makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar. Hikmahnya adalah tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup untuk membakar zat makanan menjadi kalori (energi) sehingga badan tidak lemas disiang hari.
Selanjutnya, konsumsi makanan bergizi seimbang. Semua komponen gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan air perlu dikonsumsi dengan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan tubuh masing-masing.
Pada saat berbuka makanlah dengan porsi makan biasa seperti saat tidak berpuasa, tidak perlu ditambah. Usahakan tidak berlebihan mengonsumsi makanan atau minuman manis.
"Cara berbuka puasa yang direkomendasikan yaitu awali dengan mengonsumsi air dengan diikuti sedikit makanan manis. Setelah 30 menit sampai 1 jam, makan sesuai porsi normal," terangnya.
Tetap lakukan aktivitas fisik, meskipun sedang berpuasa. Aktivitas fisik sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh.
"Mari kita biasakan olahraga. Bisa dengan jalan kaki sambil menunggu waktu buka puasa atau setelah Salat Subuh. Aktivitas fisik teratur dapat meningkatkan stamina, rasa percaya diri, daya ingat dan mengurangi stres," terangnya.
Menjaga pola tidur dengan istirahat yang cukup, sangat penting untuk menjaga kesehatan selama Ramadan. Usahakan cukup tidur agar sel otot dan organ tubuh dapat pulih kembali. Setiap orang berbeda jam tidurnya, yang penting jangan kurang atau terlalu berlebihan. Tidur berlebihan dapat menyebabkan badan terasa letih dan badan menjadi tidak segar.
Tidak lupa juga penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan memperbanyak minum air putih. Hindari terlalu banyak minum teh atau kopi sebelum berpuasa, karena mengandung kafein yang sifatnya diuretik (meningkatkan produksi urin-red).
"Usahakan tetap meminum air minimal 8 gelas per hari. Dua gelas saat berbuka, 4 gelas setelah berbuka sampai tidur, dan 2 gelas saat makan sahur," sebut Sri.
Terakhir bagi yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, sakit jantung atau penyakit ginjal jangan lupa berkonsultasi kepada dokter.
Pada pasien diabetes mellitus yang biasa mengonsumsi obat gula sebelum makan pagi, biasanya dokter akan mengganti waktu makan obat menjadi saat berbuka. Pasien diabetes mellitus juga perlu mengetahui gejala hipoglikemia yang mungkin terjadi saat berpuasa bila kadar gula darah terlalu rendah dan langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasinya. (Yuli Guslinda)