Notification

×

Iklan

Padang dan World Bank Bersatu untuk Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah

Kamis, 07 Maret 2024 | 14:33 WIB Last Updated 2024-03-07T07:33:18Z

Wakil Walikota Padang, Ekos Albar bersama tim The World Bank.

Padang, Rakyatterkini.com - Pemerintah Kota Padang bersama The World Bank bahas kemajuan dalam implementasi Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). 

Pertemuan ini berlangsung di Balai Kota Aia Pacah pada Rabu (6/3/2024), dengan tujuan untuk mematangkan konsep pengelolaan sampah.

Jian Xie, Tim Leader Senior Environmental Specialist dari World Bank, meminta komitmen penuh dari Pemerintah Kota Padang dalam merencanakan dan mengatur pengelolaan sampah. 

Dia menyatakan bahwa World Bank akan memberikan dukungan penuh untuk TPST di Padang, sebagaimana proyek serupa yang telah dilakukan di berbagai kota di Indonesia. 

TPST dianggap sebagai masterplan untuk mengatasi masalah sampah di masa depan, dan Xie berharap bahwa dengan adanya TPST-RDF, masalah sampah dapat diatasi secara berkelanjutan.

Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar, merespons dengan menyebutkan bahwa Kota Padang menghasilkan sekitar 650 ton sampah per hari. Dengan bantuan RDF, sekitar 200 ton sampah dapat dikelola, sementara bank sampah mengelola sekitar 100 ton. 

Dia menjelaskan bahwa TPST-RDF merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah dengan kapasitas 200 ton per hari, yang didanai oleh Integrated Solid Waste Management Project (ISWMP) dengan anggaran sebesar Rp128 miliar.

Dia juga menyebutkan hasil RDF akan digunakan oleh PT Semen Padang sebagai pengganti batu bara. Terkait operasional, TPST-RDF telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Padang tahun 2025-2026, dengan anggaran yang sudah direncanakan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Fadelan FM, menambahkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi produksi sampah di Padang. Program "Padang Bagoro" dan "Padang Mamilah" diluncurkan sebagai pendukung operasional TPST-RDF, dengan melibatkan bank sampah se-Kota Padang untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam pengelolaan sampah di kota tersebut.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Central Project Management Unit Nurhayati Junaidi (CPMU), Co Team Leader-Senior Environmental Specialist World Bank Katelijn Van Den Berg, Senior Environmental Specialist Kian Song, dan Sosial Specialist-Consultant Sulistiowati. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update