Notification

×

Iklan

Menteri PUPR Janji Pulihkan Pesisir Selatan Pasca Banjir Bandang

Senin, 11 Maret 2024 | 18:00 WIB Last Updated 2024-03-11T11:00:00Z

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi, serta rombongan tinjau lokasi terdampak bencana.

Padang, Rakyatterkini.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan komitmennya untuk mendukung upaya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam kunjungan ke lokasi terdampak banjir bandang di Pesisir Selatan, Senin (11/3/2024).

"Saya bertanggung jawab terhadap pemulihan infrastruktur umum yang terdampak. Termasuk jalan, jembatan, fasilitas pemerintah, sekolah, dan sarana umum lainnya yang rusak, merupakan tanggung jawab Kementerian PUPR," ucapnya.

Basuki menyatakan perbaikan permukiman warga yang rusak akan menunggu laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang akan memperkirakan tingkat kerusakan dari ringan hingga berat.

"Perbaikan untuk kerusakan ringan dan sedang dapat dibantu dengan insentif, sementara untuk kerusakan berat, perlu pembangunan ulang. Namun, kami akan menunggu pendataan dari BNPB terlebih dahulu," jelasnya.

Selain itu, Basuki menargetkan penyelesaian pembersihan material banjir yang menyumbat akses jalan dalam waktu seminggu. Upaya juga akan dilakukan untuk memperkuat tebing-tebing di sepanjang sungai.

"Prioritas kami adalah memulihkan akses yang terganggu. Biaya perbaikan akan dihitung kemudian setelah penyelesaian pekerjaan dan akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan," tambahnya.

Selama kunjungan tersebut, Menteri Basuki juga menyebutkan dua kemungkinan pemicu banjir bandang di Pesisir Selatan, yakni dugaan adanya penebangan liar dan curah hujan ekstrem yang tidak dapat ditampung.

"Geografi daerah ini juga memainkan peran penting, dengan tebing yang langsung bermuara ke sungai, air dapat meluncur dengan cepat. Namun, pada umumnya, hutan di Sumatera Barat cukup terjaga. Namun, kemungkinan adanya penebangan liar atau hujan ekstrem menjadi faktor utama," paparnya.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang turut mendampingi Menteri Basuki, menggambarkan Pesisir Selatan adalah salah satu daerah yang parah terdampak banjir bandang. Lebih dari 74 ribu jiwa terpaksa mengungsi akibat hujan ekstrem pada 7 Maret 2024.

"Tidak hanya warga yang terkena dampak, akses jalan nasional juga terputus karena kerusakan jalan dan jembatan. Kami berterima kasih atas respons cepat dari Kementerian PUPR dan pihak terkait. Saat ini, akses sudah dapat dilalui meskipun masih dalam kondisi darurat. Kami berharap perbaikan yang lebih baik dapat selesai dalam beberapa pekan mendatang," ujarnya.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat 23 korban tewas dan 6 orang masih dalam pencarian, serta lebih dari 74 ribu orang mengungsi. 

Jumlah rumah yang rusak mencapai 866 unit berat, 139 unit sedang, dan 579 unit ringan. Selain itu, terdapat 16 jembatan rusak dan total jalan terputus mencapai 355 meter. Kerugian total di Pesisir Selatan diperkirakan mencapai Rp212 miliar. (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update