![]() |
Direktur Walhi Sumatera Barat, Wengky Purwanto. |
Padang, Rakyatterkini.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengeluarkan kritik pedas terhadap Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah terhadap penanganan pembalakan hutan di Ranah Minang sangat minim.
Menurut Direktur Walhi Sumatera Barat, Wengky Purwanto, hingga saat ini belum terlihat tindakan tegas dari gubernur terkait maraknya pembalakan ilegal yang seringkali menjadi pemicu bencana ekologis.
Wengky menegaskan kejadian banjir bandang pada 7 Maret lalu menjadi bukti nyata dari dampak negatif pembalakan liar di daerah tersebut. Banyak nyawa, harta benda, termasuk bangunan pemerintah, serta ribuan hektare lahan yang siap panen hancur, menyebabkan petani gagal panen dan ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Walhi menyoroti pemerintah provinsi, di bawah kepemimpinan gubernur, seakan tidak berdaya dalam menghadapi pelaku pembalakan hutan ilegal. Meskipun kewenangan pengelolaan hutan ada di tingkat provinsi, upaya penindakan dan mitigasi sangat minim. Selain itu, pembinaan bagi masyarakat sekitar kawasan hutan juga kurang dilakukan.
Wengky Purwanto menyarankan agar gubernur segera bertindak tegas terhadap pelaku pembalakan hutan ilegal tanpa izin.
Dia juga mengusulkan agar kewenangan pengelolaan hutan dikembalikan kepada kabupaten/kota untuk memungkinkan pengawasan yang lebih intensif.
Walhi berharap bencana ekologis tersebut menjadi momentum bagi gubernur dan pemerintahannya untuk melakukan tindakan nyata dalam penanganan pembalakan hutan ilegal serta meningkatkan upaya mitigasi. (*)