Notification

×

Iklan

Kanker Serviks Mengancam, Skrining Dini Sangat Diperlukan

Sabtu, 03 Februari 2024 | 08:05 WIB Last Updated 2024-02-03T01:05:45Z

Ilustrasi.

Jakarta, Rakyatterkini.com - Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya skrining dini sebagai langkah kunci untuk mengatasi masalah kanker serviks di Indonesia.

"Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. Skrining kanker serviks menjadi modalitas utama untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini," ujar Prof. Dante dalam diskusi tentang kanker serviks pada Jumat (2/2/2p024) di Jakarta.

Meskipun kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum pada perempuan di Indonesia, 70% dari mereka baru terdiagnosis saat sudah memasuki stadium lanjut. Ini menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif, dan akibatnya, 50% perempuan yang terkena kanker serviks meninggal dunia.

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, telah mengimplementasikan berbagai strategi untuk mengatasi masalah ini, termasuk vaksinasi HPV untuk anak perempuan di sekolah dan skrining deteksi kanker serviks sedini mungkin. 

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah telah melakukan pilot project vaksinasi HPV gratis di sekolah-sekolah di Jakarta dan memberikan perawatan yang adekuat untuk kanker serviks.

Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan tengah mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pemberantasan Kanker Serviks untuk Indonesia (2023-2030). Tujuan utama RAN ini adalah membuat kanker serviks menjadi penyakit masa lalu dan memastikan setiap perempuan, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi, dapat hidup sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks.

Prioritas dalam RAN ini adalah mencapai target skrining kanker serviks sebesar 75% dari seluruh perempuan berusia 30-69 tahun. Skrining ini menggunakan metode pemeriksaan DNA HPV dengan kualitas terjamin. 

Salah satu aspek krusial dari RAN ini adalah peralihan ke metode skrining DNA HPV sebagai metode primer, menggantikan metode yang ada saat ini.

Pada tahun 2020, skrining kanker serviks melalui metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan sitologi hanya mencakup 9,3% perempuan dalam populasi target, dengan variasi yang signifikan antarprovinsi.

Kementerian Kesehatan juga sedang mempertimbangkan strategi skrining alternatif, termasuk skrining di tempat layanan kesehatan dan metode pengambilan sampel mandiri.

Untuk mencapai tujuan pemberantasan kanker serviks, Indonesia diharapkan menerapkan metode, alat, dan teknologi skrining yang efisien. RAN mendorong peninjauan bukti ilmiah internasional dan praktik terbaik dalam upaya mencapai tujuan ini. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update