Notification

×

Iklan

Jangan Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebihan, Ini Bahayanya

Sabtu, 03 Februari 2024 | 08:14 WIB Last Updated 2024-02-03T01:18:05Z

Ilustrasi.

RAKYATTERKINI.COM  -  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat tentang bahaya konsumsi berlebihan gula, garam, dan lemak, yang dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan masalah jantung.

Kemenkes menetapkan batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari, yaitu 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium atau 5 gram atau 1 sendok teh garam, dan lemak sebanyak 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, dengan peningkatan prevalensi obesitas pada berbagai kelompok usia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan peningkatan obesitas pada penduduk usia 18 tahun ke atas dan prevalensi obesitas anak yang tinggi.

Obesitas menjadi faktor risiko utama PTM, menyumbang pada 80% kasus kematian di Indonesia, menurut data The Global Burden of Disease 2019 and Injuries Collaborators 2020.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, menuturkan pemerintah berupaya mengatasi masalah ini dengan pembatasan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) melalui kebijakan cukai. 

Implementasi cukai diharapkan dapat mengurangi konsumsi minuman berpemanis dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat, serta mengurangi beban finansial sistem kesehatan.

Pentingnya cukai MBDK juga didukung oleh penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi minuman berpemanis dan peningkatan risiko diabetes serta masalah kesehatan lainnya.

Eva, yang merupakan salah satu perwakilan pemerintah, mengungkapkan peraturan terkait cukai MBDK sedang disosialisasikan dan dikomunikasikan dengan pihak terkait, termasuk Kementerian Keuangan. 

Diharapkan, penerapan kebijakan ini dapat merubah perilaku konsumsi masyarakat, meningkatkan kesehatan, dan mendorong reformulasi produk industri yang lebih sehat. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update