![]() |
Udang vaname. |
Agam, Rakyatterkini.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Agam melaporkan pencapaian luar biasa dalam produksi udang vaname, mencapai 1.431 ton sepanjang tahun 2023.
Lokasi budidaya udang ini berada di wilayah pesisir pantai Tanjung Mutiara.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap DKPP Agam, Doni Afdison, produksi tersebut berasal dari puluhan petak tambak di sepanjang pesisir pantai Tanjung Mutiara.
Budidaya udang vaname telah beroperasi sejak 2020, menyumbang ekspor ke beberapa negara tetangga dan memenuhi pasar lokal.
Harga udang vaname, yang berasal dari daerah subtropis pantai Barat Amerika hingga ke Peru, cukup tinggi, berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.
Udang vaname dianggap sebagai alternatif yang menjanjikan setelah penurunan produksi udang windu akibat penurunan kualitas lingkungan.
Rosva Deswira, Kepala DKPP Agam, menambahkan bahwa saat ini terdapat 35 titik usaha tambak udang vaname di sepanjang pesisir pantai Tanjung Mutiara. Meskipun usaha ini menghadapi tantangan dari serangan white spot sindrom virus pada tahun 2023, populasi tambak kini telah pulih.
Terkait perizinan, Rosva menjelaskan tujuh usaha tambak di daerah tersebut belum memiliki izin. Dari total 35 tambak, 18 sudah memiliki izin, sementara sisanya masih dalam proses pengurusan.
Pemkab Agam membentuk tim pembinaan dan pengawasan perizinan, yang terdiri dari unsur perangkat daerah dan Kejaksaan Negeri Agam, untuk memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap legalitas izin yang diperlukan.
Tim ini telah melakukan inspeksi rutin untuk mengawasi kepatuhan pelaku usaha baik yang telah berizin maupun yang masih dalam proses perizinan. (vn)