Notification

×

Iklan

Gubernur Dorong Pengembangan Budidaya Lobster, Maksimalkan Potensi Laut untuk Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Kamis, 25 Januari 2024 | 22:30 WIB Last Updated 2024-01-25T15:30:00Z

 Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, saat meninjau budi daya lobster.

Padang, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar untuk memanfaatkan potensi perairan laut secara optimal guna meningkatkan pendapatan nelayan. 

Dalam upaya tersebut, Mahyeldi menekankan pentingnya pengembangan skema budi daya lobster sebagai salah satu komoditas ekspor yang diminati di pasar internasional.

"Lobster merupakan komoditas ekspor yang memiliki permintaan tinggi. Untuk itu, kita perlu mengembangkan skema budi daya lobster agar nelayan dapat meraih hasil yang lebih maksimal," ungkap Mahyeldi, Rabu (24/1/2024).

Gubernur menyatakan pemerintah harus berperan lebih strategis dalam membantu meningkatkan pendapatan nelayan, terutama nelayan kecil, untuk mencapai kesejahteraan dan mengurangi tingkat kemiskinan.

"Saat ini, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Sumbar masih di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu, kita perlu memikirkan program-program yang dapat mendukung perekonomian nelayan sehingga NTN dapat meningkat dari waktu ke waktu," tambahnya.

Kepala DKP Sumbar, Reti Wafda, menginformasikan bahwa pihaknya telah memulai upaya pengembangan budi daya lobster sejak tahun 2023, dengan melakukan pemijahan 20 ribu benih lobster di UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Teluk Buo, Padang. Jenis lobster yang dikembangkan melibatkan lobster mutiara (Panulirus ornatus) dan lobster pasir (Panulirus homarus).

"Benih lobster tersebut akan dibesarkan hingga mencapai ukuran jangkrik di UPTD BPBALP, baru kemudian didistribusikan kepada kelompok nelayan budi daya pada awal tahun 2024," jelas Reti.

Menurutnya, bantuan benih lobster akan diberikan setelah mencapai ukuran setara jangkrik, karena pada fase benih, lobster lebih rentan mati jika tidak mendapatkan penanganan optimal.

Reti juga menunjukkan tiga daerah di Sumbar yang dianggap cocok untuk pengembangan budi daya lobster, yaitu Pesisir Selatan, Padang, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Total nilai ekspor lobster asal Sumbar pada tahun 2023 mencapai Rp12,063 miliar, dan Reti yakin bahwa nilai tersebut dapat meningkat secara signifikan dengan berhasilnya skema budi daya lobster di Sumbar, mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan NTN dan mengentaskan kemiskinan di daerah tersebut. (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update