Notification

×

Iklan

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Gubernur Minta Inflasi Sumbar Dikendalikan

Rabu, 20 Desember 2023 | 19:52 WIB Last Updated 2023-12-20T12:54:07Z

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, pimpun rapat pengendalian inflasi jelang natal dan tahun baru.

Padang, Rakyatterkini.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menuturkan tingkat inflasi Sumbar 2023 berada pada angka 3,14 persen, dan mengalami perbaikan signifikan ketimbang tahun 2022 yang tercatat 7,43 persen. 

Meski demikian, upaya pengendalian inflasi saat ini sangat diperlukaan, mengingat kebiasaan peningkatan permintaan terhadap sejumlah komoditas menjelang pergantian tahun.

Gubernur Mahyeldi mengatakan saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumbar di Aula Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Rabu (20/12/2023). 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan kepala daerah kabupaten/kota, para kepala OPD, serta instansi dan lembaga terkait lainnya.

"Keberhasilan Sumbar menurunkan inflasi adalah bagian dari prestasi yang patut kita apresiasi. Awalnya pada 2022, inflansi kita berada pada peringkat ke-22 dari 34 provinsi, tetapi saat ini Sumbar berada di peringkat 14 secara Nasional," kata Gubernur Mahyeldi.

Keberhasilan TPID Sumbar, tak terlepas dari peran Kepala Perwakilan BI Sumbar beserta jajaran, bersama instansi dan lembaga terkait lainnya. Namun, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), ia menegaskan upaya pengendalian inflasi masih sangat perlu ditingkatkan. 

Sejarah menunjukkan, hampir selalu terjadi peningkatan permintaan masyarakat, terutama pada komoditas pangan tertentu, seperti ayam, telur, gula, cabe merah, dan minyak goreng.

Khusus di Sumbar, termasuk komoditas jengkol itu sangat tinggi permintaannya pada masa libur panjang yang sebentar lagi akan kita jelang, ucap Gubernur lagi.

Tidak itu saja, Gubernur Mahyeldi juga mengingatkan sektor transportasi selama masa libur Nataru juga dapat menyumbang peningkatan inflasi. 

Selain itu, sektor transportasi turut berpotensi mengganggu produktivitas produksi bahan pangan serta masa tempuh distribusi barang kebutuhan di Sumbar.

Sementara itu, Kepala BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra menjelaskan, Sumbar termasuk daerah yang turut menyumbang kenaikan inflasi secara nasional. Kondisi ini juga dibarengi fakta bahwa saat ini sejmlah provinsi juga terkena dampak badai el nino.

"Kenaikan inflasi sendiri didorong oleh terjadinya kenaikan harga pangan, sebagai dampak keterbatasan pasokan akibat cuaca eksrim karena el nino. Ditambah lagi, tarif transportasi yang tinggi sehingga menimbulkan kenaikan harga barang kebutuhan," sebut Endang.

Berdasarkan tren komoditas yang mengalami inflansi, itu terutama sekali cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan jengkol menjelang Nataru di Sumbar. Tentu kita berharap agar seluruh Anggota TPID Sumbar mampu mengantisipasi berbagai risiko kenaikan harga menjelang Nataru tahun ini,” ujarnya. (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update