Notification

×

Iklan

Penanganan Bencana, BPBD Agam Susun Rencana Penanggulangan Sebagai Pedoman

Selasa, 14 November 2023 | 13:08 WIB Last Updated 2023-11-14T06:16:16Z

BPBD Agam gelar pertemuan dengan instansi terkait.

Lubuk Basung, Rakyatterkini.com - Penanganan bencana di Kabupaten Agam, BPBD mempunyai kewajiban menyusun rencana penanggulangan yang bisa dipahami dan gunakan sebagai pedoman oleh pemangku kebijakan dan kepentingan dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. 

Untuk mendukung itu BPBD menunjuk PT Mahatma sebagai lembaga yang akan menyusun rencana kontigensi bencana. 

Pematangan rencana kontigensi ini dilakukan Table Top Exercise (TTX) dengan melibatkan berbagai instansi, dan stakeholder terkait yang dilaksanakan di hotel Sakura Syariah Jalan Diponegoro Lubuk Basung, Selasa (14/11/2023). 

Instansi dan stakeholder terundang adalah Koramil Lubuk Basung, Polres Agam, Dinas Sosial, Kesehatan, Kominfo, PUTR, DKPP, Perhubungan, Poll PP/damkar, Dikbud, Pertanian,Bagia Hukum, PDAM, Camat Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Forum Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Agam, PT AMP, PMI dan KWSB. 

Narasumber yang diundang untuk kegiatan ini yaitu BMKG Padang Panjang selaku Koordinator Sumatera Barat, Suardi Ahady, yang memberikan materi bencana gempa dan tsunami serta mitigasi yang diperlukan.

Suardi Ahady menceritakan, potensi resiko bencana yang ada provinsi Sumatera Barat khususnya Kabupaten Agam seperti gempa, tsunami dan longsor. 

"Dengan diketahuinya potensi bencana yang ada, maka bisa kita siapkan upaya pengurangan resiko bencana di Kabupaten Agam." Kata Suardi. 

Juga dia terangkan zona-zona yang bisa memicu terjadi bencana gempa yang bisa menimbulkan resiko yang besar di Sumatera seperti zona subduksi lempeng tektonik India Australia dengan Lempeng Eurasia, seterusnya Mentawai Fault System dan Sumatera fault system/sesar Sumatera. 

"Pesisir pantai barat, Kab Agam berhadapan langsung dengan zona subduksi dan segmen sesar Sianok dengan panjang 90 KM dan lebar 20 KM denga estimasi magnitudo 7.4 maksimum" terangnya. 

Titik-titik kemungkinan terjadinya gempa di Kabupaten Agam dengan kekuatan 6-8 MMI dan Kabupaten Agam memiliki dampak guncangan sangat besar yang dapat menimbulkan potensi tsunami di daerah pantai dan keruntuhan bangunan yang masif. 

"Untuk mencegah resiko yang besar maka kita harus memperhatikan jalur/zona longsor yang ditimbulkan dengan potensi longsor sangat tinggi," ulasnya. 

BMKG selalu akan menginformasikan kejadian gempa dan bencana susulannya sedini mungkin serta menyusun 12 indikator masyarakar siaga Tsunami dan untuk sistem peringatan awal masyarakat dapat mengakses mhews.bmkg.go.id tutup Suardi. 

Pada kesempatan yang sama Tommy Susanto, dari Kogami menyampaikan materi penanggulangan bencana, namun sebelumnya meminta opini stakeholder terhadap upaya yang telah dilakukan Pemda di waktu-waktu yang lalu, dalam menyikapi langkah yang diambil ketika informasi peringatan dini dari BMKG guna mempertajam rencana kontigensi Kabupaten Agam. 

Ini dilakukan sebagai barometer kepedulian aparat Pemkab terhadap kejadian bencana yang terjadi secara menyeluruh, dengan menyampaikan informasi tersebut secara dini dengan menggunakan komunitas, media dan medsos yang ada. (vn)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update