Notification

×

Iklan

Puluhan Pengunjuk Rasa Minta Warga Jangan Mendiskriminasikan Bupati, Insiden Kecil pun tak Bisa Dihindarkan

Kamis, 21 September 2023 | 16:44 WIB Last Updated 2023-09-21T09:44:48Z

Puluhan warga berunjuk rasa ke kantor bupati Pasaman Barat.

Simpang Empat, Rakyatterkini.com - Puluhan warga mendukung program dan kebijakan Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi berunjukrasa ke Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat Kamis (21/9/2023).

Pengunjukrasa yang berjumlah sekitar 20 orang tersebut berjalan kaki dari depan Masjid Darul Ilmi Pasaman Baru menuju Kantor Bupati sekitar pukul 11.30. WIB mendapat pengawalan dari mobil voorijder Polres Pasaman Barat. 

Koordinator aksi Arsalan, dalam orasinya di lobi kantor Bupati mendukung penuh progam dan kebijakkan yang telah dilaksanakan Bupati Pasaman Barat Hamsuardi selama tiga tahun ini.

"Kami  mendukung program dan visi dan misi Bupati Pasaman Barat dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat Pasaman Barat. Kita tak ingin Bupati kita dikriminalisasi maupun dipolitisasi oleh pihak-pihak tertentu terutama dalam hal penanganan korban gempa Nagari Kajai," kata Arsalan.

Setelah massa berorasi menyampaikan dukungan terhadap bupati, tak lama Bupati Hamsuardi muncul dan turun dari mobil dinas BA 1 S menemui  pengunjukrasa. 

Menjawab pertanyaan pengunjukrasa soal penanganan bantuan korban gempa, bupati Hamsuardi menyebut telah membentuk tim verifikasi dan telah selesai melaksanakan verifikasi terhadap rumah korban gempa Pasaman Barat.

"Sekarang menunggu proses pembangunan rumah dan pencairan bagi rumahnya yang sudah memenuhi persyaratan," kata Bupati Hamsuardi.

Bupati didamping Kepala Badan Kesbangpol Devi Irawan, Plt Kasat Pol PP Media Fitra, Kalaksana BPBD Pasaman Barat Armi Ningdel, Kadis Kominfo Imter Pedri.

"Pada prinsipnya kita telah bekerja maksimal dalam penanganan  gempa Pasaman Barat ini, untuk itu masyarakat diminta bersabar menunggu proses pencairan bantuan gempa sesuai aturan yang berlaku," katanya.

Insiden kecil

Dalam aksi unjukrasa tersebut, terjadi insiden atau kericuhkan kecil antara wartawan dengan pengunjukrasa. 

Bermula dari Koordinator Aksi Arsalan dalam orasinya menyampaikan media massa tidak berpihak kepada bupati Pasaman Barat atau pemerintah daerah. 

Sehingga wartawan Pasaman Barat marah terhadap pengunjukrasa  yang menuding wartawan seolah-olah tak berimbang dalam pemberitaan demo warga Nagari Kajai korban gempa yang sudah berunjukrasa ke kantor bupati selama 16 hari. 

"Kami selama ini tetap memberi porsi yang berimbang dalam pemberitaan unjukrasa jadi jangan asal menuduh saja, kami bekerja profesional saja," kata Andika wartawan TVRI Sumbar dan Altas Maulana dari LKBN Antara Sumbar dengan nada berang.

Setelah wartawan Posmetro Hendi, mempertanyakan apa maksud Arsalan menuding media massa tak berpihak kepada bupati,  akhirnya Arsalan mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada wartawan Pasaman Barat.

"Yang saya maksud adalah oknum media massa bukan semua media massa. Atas keteledoran tersebut kepada kawan-kawan, saya minta maaf," kata Arsalan didampingi Korlap Endi Syaputra. 

Insiden tersebut memanas ketika wartawan Irfansyah dari Media Marawa mempertanyakan kepada pengunjuk rasa kenapa pengunjukrasa dari sekretaris nagari dan perangkat nagari.

Namun kesalahpahaman antara pengunjukrasa dengan wartawan tersebut, telah diselesaikan dengan saling memaafkan. 

Unjukrasa mendukung pemerintah daerah tersebut mendapat pengawalan ketat dari pasukan Sabhara Polres Pasaman Barat dan Satpol PP Pasbar yang berakhir sekitar pukul 13.00 Wib dengan lancar. (junir sikumbang)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update