Notification

×

Iklan

Transformasi dari UPK PNPM, BUMDesma Kuberi Fokus Usaha Penggemukan Sapi

Minggu, 05 Maret 2023 | 15:13 WIB Last Updated 2023-03-05T08:13:11Z

Direktur BUMDesma Kuberi, Kosim Rosidy.

Kuansing, Rakyatterkini.com - Badan Usaha Milik Desa bersama (BUMDesma) Kuberi didirikan berdasarkan komitmen bersama desa yang ada di Kecamatan Singingi Hilir. 

BUMDesma satu-satunya di Kuansing ini sudah terdaftar Kementerian Hukum dan Ham serta Kementerian Desa PDTT.

BUMDesma Kuberi, hasil transformasi dari pengelolaan eks (UPK) (PNPM-MPd) yang beralamat di Desa Koto Baru ini merupakan badan usaha yang bergerak di beberapa bidang, diantaranya perternakan, simpan pinjam dan usaha perkreditan.

Direktur BUMDesma Kuberi, Kosim Rosidy, mengatakan BUMDesma ini berdiri sejak 2020 berkat komitmen bersama dari 12 desa untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat khsususnya di wilayah Kecamatan Singingi Hilir.

Lembaga usaha ini adalah transformasi Unit Pengelola Keuangan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MPd) menjadi BUMDesma berdasarkan PP 11 2021 tentang BUMDesma yang menjadi landasan terbentuknya badan usaha tersebut.

"Jadi sebenarnya sebelum PP 11 itu ada, tahun 2020 BUMDesma sudah didirikan. Aset eks UPK ini ada sekitar Rp5 miliar. Aset itu berupa kantor, kendaraan operasional dan dana kredit bergulir di masyarakat," ujar Kosim, kepada Rakyatterkini.com di kantornya baru-baru ini.

"Berdirinya BUMDesma yang mendapat dukungan masyarakat Kecamatan Singingi Hilir ini juga didukung penuh oleh pemerintah desa yang dibarengi penyertaan modal untuk pengembangan usaha baru. Yaitu usaha penggemukan sapi," jelasnya.

Sejak 2021, penyertaan modal dari desa pun dikucurkan untuk pengembangan usaha penggemukan sapi yang saat ini sudah berjalan pengelolaannya oleh BUMDesma. Penggemukan sapi ini dibuat lantaran memiliki peluang yang menguntungkan.

"Sebagai badan usaha yang mana pemerintah desa sebagai pemilik modal diutamakan sinergi pengembangan BUMDesma untuk penguatan lembaga ekonomi desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," jelasnya lagi.

Kosim menerangkan, keunggulan usaha penggemukan sapi yang merupan hewan ternak yang dagingnya memiliki kandungan gizi tinggi itu, lantaran usaha penggemukan dinilai relatif praktis dan tidak ribet serta mudah diperdagangkan.

Sapi yang digemukkan dan pemeliharaan oleh kelompok tani ini tidak hanya diberi makan yang cukup, tapi juga diberi suplemen khusus dengan tujuan agar sapi lebih nafsu makan dan cepat gemuk. Sapi-sapi juga rutin ditimbang agar beratnya sesuai standar.

"Kita fokus, pengembangan sapi ini kita gak main-main karena provinsi juga mendukung. Usaha ini sangat potensi, tahun ini saja target kita 100 ekor, dengan bantuan modal dari BKK Provinsi dan Pemerintah Desa," terangnya.

"Alhamdulillah sertifikat NIB (nomor induk berusaha) penggemukan sapi BUMDesma Kuberi diberikan Kementerian Desa. Sertifikat NIB ini diserahkan langsung oleh pak Menteri kepada saya. Itu hanya ada tiga se-Indonesia, salah satunya Riau yaitu Kuansing," ungkapnya. (hen)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update