Notification

×

Iklan

Momen Hari Jadi Desa ke 37, Puluhan Sesepuh Eks Transmigrasi Sungai Buluh Reunian

Sabtu, 18 Maret 2023 | 21:42 WIB Last Updated 2023-03-18T14:42:21Z

Kades Sungai Buluh, Imam Suroyo menyuapkan nasi tumpeng kepada sesepuh eks transmigrasi pada hari jadi desa Sungai Buluh ke-37.

Kuansing, Rakyatterkini.com - Pemerintah Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing, Riau memperingati hari jadi ke-37, Sabtu (18/3/2023). 

Acara ini dihadiri Sekda Kuansing, Sekcam Singingi Hilir, Forkopimcam dan ratusan masyarakat dari berbagai lapisan.

Peringatan hari jadi kali ini berbeda dari tahun sebelumnya dimana panitia mengundang khusus warga transmigrasi yang pertama datang pada tahun 1986 silam untuk reunian mengenang suka duka perjuangan mendirikan desa Sungai Buluh.

Adapun tujuan silaturahmi atau reunian para sesepuh tokoh transmigrasi pendiri desa Sungai Buluh dalam momen hari jadi ini, yakni untuk bernostalgia dan mengingat kembali bahwa perjuangan dan tekad kerja keras yang dilakukan dulu itu membuahkan hasil.

Kades Sungai Buluh, Imam Suroyo, dalam kesempatan acara yang digelar di gedung serbaguna desa itu, mengatakan, bagi masyarakat Sungai Buluh hari ini merupakan hari bersejarah karena tepat 37 tahun silam wilayah ini resmi menjadi desa defenitif.

Imam menceritakan sejarah berdirinya desa Sungai Buluh yang merupakan wilayah transmigrasi asal berbagai daerah dari jawa barat, jawa tengah dan jawa timur itu kini selangkah lebih maju berkat adanya program integrasi Perkebunan Inti Rakyat (PIR-Trans).

"Begitu kami datang ke sini tahun 1986 itu, rasa mau nangis, karena wilayah ini hutan belantara belum pernah disentuh manusia. Jadi, waktu itu kalau tidak kuat mental ya nyerah pulang ke jawa lagi. Tapi Alhamdulillah, itu tidak menyurutkan tekad kami membangun daerah ini," ujarnya.

Dihadapan Sekda yang menghadiri acara hari jadi itu, Imam Suroyo yang akrab disapa Mbah Imam ini, menceritakan perjuangannya bersama ratusan transmigran lainnya harus berjuang siang malam dengan serba keterbatasan demi menyambung hidup keluarganya.

Berbekal keterampilan bercocok tanam, ia dan teman-teman seperjuangan mampu merubah hutan perawan yang disediakan pemerintah menjadi lahan produktif, yang pada akhirnya menghasilkan produk pertanian, perkebunan bernilai ekonomi.

"Dulu itu kalau berpergian jalan kaki atau naik sepeda. Karena lokasi trans jauh dari keramaian, wilayah masih hutan serta medan jalan yang sangat sulit dilalui, jadi kalau ke desa Petai itu bisa menempuh waktu berjam-jam. Bahkan diperjalanan tak jarang kami ketemu binatang buas," kenangnya.

"Kami datang dari jawa dulu itu ada 528 KK. Awal itu kalau ceritakan, wah penderitaan perih. Tapi berkat ketabahan dan setelah adanya program integrasi PIR-Trans kelapa sawit yang dibangun PT Wanasari Nusantara itu kehidupan kami mulai berubah," terang Mbah Imam.

Mbah Imam berharap kepada generasi muda sebagai penerus agar mampu melanjutkan perjuangan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Guna meraih keberhasilan generasi muda harus bangkit, gelorakan semangat, kerja keras dan tidak kenal lelah.

Sekda Kuansing, Dedy Sambudi, menyampaikan ucapan selamat hari jadi desa Sungai Buluh ke 37. Warga eks transmigrasi yang kini tampak ekonomi lebih maju itu buah dari doa, semangat, tekad yang kuat serta kerja keras maksimal.

Disampaikan Dedy, dengan momentum hari jadi ini diharapkan dapat memperkuat silaturahmi, bersatu, bersinergi dalam menjalankan pembangunan. Ia juga berharap semoga Sungai Buluh semakin maju dan bisa menjadi desa aman dan makmur.

"Senang saya bisa berjumpa dengan warga Sungai Buluh. Banyak kisah-kisah inspiratif yang didapatkan dari saudara-saudara disini, karena transmigrasi ini tidak hanya tentang peningkatan kesejahteraan, tapi juga tentang perjuangan dalam membangun daerah ini," katanya. (hen)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update