Painan, Rakyatterkini.com – Bersama dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, serta Thailand, Indonesia mengusulkan kebaya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda di The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Lima negara serumpun ini, sejak dulu kala memang telah menjadikan kebaya sebagai pakaian sehari-hari kaum perempuan. Meskipun dengan model yang berbeda-beda namun tampilannya serupa.
Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni mengapresiasi keputusan Indonesia yang bergandeng tangan dengan Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand mengusulkan kebaya ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO. Lisda yang saat ini berada di Komisi X DPR RI membidangi pendidikan dan kebudayaan menyebut, keputusan yang diambil pemerintah Indonesia sudah tepat, sebelum muncul klaim dari negara lain terkait dengan Kebaya.
"Kita tentu mengapresiasi langkah Indonesia yang akhirnya bergandengan tangan bersama dengan 4 negara serumupun lainnya. Lebih baik terlambat dari pada sama sekali tidak melakukan apa-apa, dan kemudian hari ada negara yang mengklaim bahwa kebaya milik mereka,” ujar Lisda kepada media, Rabu (8/2/2023).
Ia menjelaskan, terwujud hal ini tidak terlepas dari pembahasan kekayaan budaya bangsa serumpun pada tahun 2021, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Ismail Sabri, agar kebaya diusulkan ke UNESCO.
“Tentu kita juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo serta PM Malaysia Dato Sri Ismail Sabri pada tahun 2021 lalu di Jakarta, sempat membahas agar kebaya diusulkan ke UNESCO. Dan terbukti ini disambut baik oleh negara serumpun lainnya, sehingga terjadilah pengusulan ini,” terangnya.
Politisi asal Sumatera Barat tersebut, berharap hal ini dapat menjadi semangat untuk melestarikan dan menghargai aset budaya, sekaligus memotivasi dan menginspirasi semua untuk menggali aset-aset budaya, atau warisan lain yang selama ini diabaikan dan membuat terkejut ketika diklaim milik bangsa lain.
"Semoga apa yang telah dilakukan berhasil, sehingga kelestarian produk budaya kita yang khas dan unik itu bisa diakui dunia. Mari ke depan kita terus melestarikan dan menghargai aset budaya kita yang selama ini mungkin masih terabaikan, sebelum tiba-tiba kita dikejutkan dengan oleh negara lain terhadap budaya kita,” pungkasnya. (Baron)