Notification

×

Iklan

Pemkab Deli Serdang Sambut Antusias Walikota dan Pemangku Adat Sawahlunto

Senin, 14 November 2022 | 11:20 WIB Last Updated 2022-11-14T04:20:33Z

Walikota Sawahlunto, Deri Ata foto bersama Wabup Deli Serdang, HAM Yusuf Siregar.

Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto, Sumatera Barat, bersama LKAAM, KAN dan Bundo Kanduang, melakukan studi tiru dan belajar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, perihal langkah-langkah yang dilakukan dengan keberadaan masyarakat yang heterogen.

Keinginan itu disampaikan Walikota Sawahlunto, Deri Asta, ketika bertemu wakil bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar, di Aula Cendana, Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (11/11/2022).

“Kami berharap, langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, sehingga masyarakat heterogen ini tetap bisa bersama-sama dan mungkin ini bisa menjadi pengalaman dan bisa kami implementasikan dalam membangun masyarakat Sawahlunto. Kontribusi semua pihak sangat kami butuhkan, termasuk pemangku adat,” ujarnya.

Deri Asta mengungkapkan Sawahlunto sama heterogennya dengan Kabupaten Deli Serdang.

“Sejarahnya adalah penyangga salah satu revolusi industri tahun 1800-an, ditemukan mesin-mesin uap dengan bahan bakar batubara dan manusia, seperti fosil-fosil. Selain itu, ditemukan cadangan deposit Batu Bara yang sangat besar di Sawalunto,” terang Walikota Sawahlunto.

Pada saat itu, sambung Walikota lagi, Belanda melakukan investasi dalam skala besar dengan membuat jalur kereta api dari Sawahlunto ke Padang dan membuat pelabuhan yang dikenal dengan Pelabuhan Emahaven yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Bayur.

Jadi memang, Sawahlunto ini berbeda dengan kota-kota lain di Sumatera Barat, karena Kota Sawahlunto adalah kota yang benar-benar dibuat. Sawahlunto dibuat menjadi warisan budaya dunia di tahun 2019, sehingga turis-turis luar negeri maupun dalam negeri datang ke Sawahlunto,” imbuhnya.

Walikota Sawahlunto mengemukakan, kehadiran mereka bersama para tokoh dan pemangku adat, untuk mendapat informasi lengkap tentang Kabupaten Deli Serdang yang dikenal dengan heterogenitas masyarakatnya.

Di kesempatan itu pula, Walikota Sawahlunto menyampaikan undangan kepada Wabup Deli Serdang dan jajaran Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk bisa berkunjung ke Kota Sawahlunto, pada 1 Desember 2022 nanti, Pemerintah Kota Sawahlunto akan merayakan ulang tahun Kota Sawahlunto ke-134.

“Dan di situ (acara ulang tahun Kota Sawahlunto) nanti, kita akan launching kembali kereta api uap yang dulunya ada di Kota Sawahlunto,” ulas Deri Asta.

Di kesempatan itu, Wabup Deli Serdang, HAM Yusuf Siregar menjelaskan tentang letak geografis dan topografi Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu kabupaten terbesar di Provinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Deli Serdang berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka di sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, yang dulunya ini adalah wilayah Deli Serdang. 

Kabupaten Serdang Bedagai dimekarkan pada 2004. Di sebelah selatan, Kabupaten Deli Serdang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Binjai.

“Kabupaten Deli Serdang ini terdiri dari 22 kecamatan, ada enam dataran tinggi, empat dataran rendah dan 12 dataran sedang. Ada 380 desa dan 14 kelurahan dengan jumlah penduduk 1.390 444 jiwa dan mungkin untuk tahun ini mendekati 2 juta jiwa,” papar Wabup.

Kabupaten Deli Serdang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan beraneka ragam budaya dan suku. Untuk suku asli Deli Serdang adalah Melayu Deli dan Melayu Serdang. Penamaan Kabupaten Deli Serdang diambil dari dua kesultanan, yaitu Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang, yang dulunya berpusat di Kota Medan dan Perbaungan.

Selain Suku Melayu, ada juga penghuni asli suku Deli Serdang, yaitu Karo, Batak dan beberapa suku pendatang, yakni Jawa, Minangkabau, Nias juga India.

Kabupaten Deli Serdang mempunyai motto daerah, Bhinneka Perkasa Yaya yang bermakna masyarakatnya beraneka ragam suku, agama, ras dan golongan, bersatu dalam kebhinekaan. 

Secara kekeluargaan dan gotong royong membangun kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya manusia, sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan untuk masyarakat, kesejahteraan maju, mandiri, berjaya sepanjang masa. (ris1)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update