Notification

×

Iklan

Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pandemi Covid-19

Senin, 06 Juni 2022 | 17:30 WIB Last Updated 2022-10-03T10:36:59Z

Penulis saat mengajar di ruangan komputer.


Penulis: Rifda Najmi Fuad, M.Si

Guru Matematika SMK-SMAK Padang


RAKYATTERKINI.COM - Pandemi covid-19 membawa perubahan besar pada semua bidang, tak terkecuali proses belajar mengajar di jenjang pendidikan.


Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan dengan metode tatap muka di kelas beralih ke rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh.


Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, menjelaskan bahwa pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. (Kemdikbud, 2020).


Pembelajaran secara daring tidaklah mudah. Selama ini peserta didik terbiasa melakukan pembelajaran di kelas secara tatap muka, lantas sekarang dilakukan secara daring/jarak jauh, tentunya perlu strategi sendiri.


Sebagai guru, penulis juga mengamati dan menjalani perubahan cara mengajar dan cara belajar siswa SMK SMAK Padang. Untuk semester ini penulis mengajar selama 2 tahun, yang lalu mereka belajar daring. 


Banyak konsep yang tidak dikuasai oleh siswa. Ini terbukti ketika pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai kemampuan siswa ketika berinteraksi di kelas maupun mengikuti penilaian sangat jauh berbeda dibandingkan zaman sebelum covid-19 melanda.


Hal yang dialami siswa ketika pembelajaran tatap muka (PTM) adalah :

1. Krisis percaya diri untuk menjawab pertanyaan dari guru karena takut salah, karena sudah lama belajar daring dimana ketika belajar daring siswa tidak bertatap muka langsung dengan guru.


2. Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab soal secara essay disebabkan selama belajar daring, soal penilaian yang diberikan rata-rata dalam bentuk pilihan ganda.


3. Siswa kesulitan menjawab soal di luar contoh soal yang diberikan oleh guru. 


Menghadapi kondisi-kondisi siswa di atas, maka penulis sebagai seorang guru mengambil langkah sebagai berikut:


1. Selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru, sebagai ajang melatih percaya diri yang terkikis akibat belajar daring.


2. Guru membuat soal penilaian dalam bentuk pilihan ganda, namun untuk penyelesaiannya dijabarkan cara mendapatkannya.


3. Guru memberikan soal penilaian mendekati soal yang pernah dicontohkan untuk memudahkan siswa dalam mengerjakannya.


Itu dilakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri, dan memudahkan siswa dalam menjawab soal yang diberikan. Hasil yang didapatkan dari langkah di atas adalah:


1. Siswa mempunyai rasa percaya diri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.


2. Siswa mempunyai pilihan dalam menjawab soal. Apabila siswa menginginkan nilai sempurna, siswa harus menjawab benar soal pilihan ganda dalam bentuk dijabarkan.


3. Sebagian besar siswa bisa menjawab soal penilaian yang pernah dicontohkan guru dalam pembelajaran.


Penting bagi seorang guru untuk mengembalikan minat belajar siswa setelah kembali ke sekolah pasca pandemi ini dengan cara melakukan pendekatan yang lebih kepada siswa, menyesuaikan cara mengajar dengan kemampuan siswa dan membuat kelompok belajar agar siswa bisa bersosialisasi dengan teman sekelas. (*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update