Notification

×

Iklan

Bupati Pasaman Tabuh Bulan Bhakti Gotong Royong

Senin, 23 Mei 2022 | 20:58 WIB Last Updated 2022-10-18T14:02:15Z

Bupati Pasaman, Benny Utama.


Pasaman, Rakyatterkini.com - Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Pasaman, berbagi untuk sesama resmi ditabuh Bupati Pasaman, Benny Utama, di Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Senin (23/5/2022).


Bupati Pasaman, Benny Utama mengatakan, pencanangan kali ini terasa sangat istimewa, karena dapat disenergikan dan dikoloborasikan dengan program TMMD/N ke-113 yang telah dimulai semenjak 11 Mei 2022.


Pembukaan dan pembangunan ruas jalan Bonjol menuju Suliki yang telah lama ditunggu, dan diimpikan oleh seluruh masyarakat, khususnya sanak saudara di Kecamatan Bonjol.


Saat ini masih berada dalam era pandemi Covid-19, karena itu Bupati Benny Utama, mengajak masyarakat bersama-sama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan tetap menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan (Prokes).


Terhadap pencanangan gotong royong yang dilaksanakan ini, mengingat kembali, betapa pentingnya nilai gotong royong bagi kehidupan kita sehari-hari. 


Adapun tujuan umum pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan menuju penguatan integritas sosial melaksanakan pembangunan.


Untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai gotong khusus kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari (LPMN), bupati menghimbau agar BBGRM jadikan sebagai wujud nyata, kiprah dalam membangun nagari masing-masing ditengah gencarnya slogan nagari membangunan dengan memberdayakan segenap unsur yang ada.


Dijelaskan Bupati Benny Utama, untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan ini Bupati Pasaman telah mengeluarkan Keputusan Nomor 188.45/222/BUP-PAS/2022, tentang pembentukan tim koordinasi bulan bhakti gotong royong masyarakat Kabupaten Pasaman tahun 2022.


Ada 3 hal yang diminta Benny Utama, pertama, mengajak untuk meningkatkan kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan masyarakat dalam membangun melibatkan seluruh lapisan masyarakat nagari.


Kedua, meningkatkan kemampuan dan kesadaran warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan berdasarkan kebersamaan keanekaragaman adat dan budaya guna mewujudkan persatuan dan kesatuan melalui kegiatan gotong-royong masyarakat.


Ketiga, menanamkan dan menumbuh kembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab sosial masyarakat dalam memelihara hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, sehingga fasilitas yang dibangun ber umur panjang dan memberikan dampak dalam peningkatan ekonomi masyarakat. (St.M)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update