Notification

×

Iklan

Bupati Khairunas Harapkan Petani Bisa Tingkatkan Hilirisasi Kopi

Minggu, 23 Oktober 2022 | 19:39 WIB Last Updated 2022-10-23T12:39:23Z

Penyerahan alat pertanian di Sangir.

Padang Aro, Rakyatterkini.com - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mendorong agar petani kopi tak lagi menjual kopi dalam bentuk barang mentah, namun meningkatkan produksinya hingga ke produk turunannya. 

Bupati Solok Selatan, Khairunas mengatakan peningkatan hilirisassi ini dapat dilakukan sejalan dengan diterimanya bantuan oleh para petani kopi ini dari berbagai pihak, baik dalam bentuk pembinaan hingga pendanaan.

"Dengan adanya bantuan yang diberikan ini kita berharap kelompok tani memproduksi bukan hanya kopi konvensional tapi juga terjadi hilirisasi. Jadi tidak lagi menjual bahan mentah," kata Khairunas di Wonorjo, Sangir, Minggu (23/10/2022).

Dia menjelaskan, hilirisasi merupakan pengembangan ekonomi untuk petani, muaranya nanti akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Untuk itu diperlukan bantuan yang berkelanjutan untuk para petani dalam hal teknologi hingga manajemen dari pemerintah maupun pihak swasta.

Selain itu, upaya lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah dengan menambah luas area tanam petani dari yang sudah ada saat ini.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan pengembangan pertanian termasuk fokus pemerintah provinsi saat ini. Kemudian komoditas kopi merupakan salah satu dari 12 (duabelas) komoditas yang menjadi fokus peningkatannya.

Komoditas kopi Solok Selatan saat ini sudah menjadi salah satu komoditas yang dikenal di masyarakat luas. Untuk itu peningkatan pemasaran dan produksinya harus terus ditingkatkan.

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penyerahan bantuan dana bantuan dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk. kepada Kelompok Tani PTL Coffee Farm yang berlokasi di Wonorejo, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Sangir.

Duta petani millenial kopi, Supriyanto menyampaikan terima kasihnya kepada BSI atas kepercayaannya dalam pengembangan kopi di Solok Selatan. 

Dengan pendampingan selama dua tahun, dimana memiliki prospek pengembangan kopi dan juga memiliki peran pemberdayaan kepada masyarakat.

Saat ini kopi tersebut ditanam di lahan seluas 16,5 hektar dengan jumlah petani sebanyak 19 orang. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi petani di Wonorejo, katanya.

CEO Regional Palembang BSI Wahyono mengatakan, bantuan ini merupakan program BSI melalui BSI Maslahat dalam bentuk Islamic Sosioprener Development Program (ISDP).

Kegiatan ini diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas UMKM di Aceh hingga Papua yang berdampak pada masyarakat tanpa membebani pemerintah daerah.

Adapun bantuan yang diberikan berupa dana senilai Rp500 juta disertai dengan pupuk dan alat pertanian. (alwis)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update