 |
| Camat Sutera, Salman Alfarisi. |
Painan, Rakyatterkini.com – Karena budaya gotong-royong memberikan dampak positif serta memiliki kontribusi yang besar terhadap percepatan pembangunan di daerah, terutama sekali di tingkat pemerintahan nagari, maka semangat dan kesadaran masyarakat untuk tetap mempertahankan budaya goro tersebut, perlu terus dipupuk dan dibangkitkan kembali.
Harapan itu disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pesisir Selatan (Pessel), Mawardi Roska, Senin, (26/9/2022) terkait masih terbatasnya kemampuan keuangan daerah untuk menunjang berbagai sektor pembangunan di tingkat pemerintahan terendah, termasuk juga di daerah itu.
Dijelaskan Mawardi, dari 182 nagari yang ada di Pessel, beberapa nagari masyarakatnya memang masih memiliki kesadaran untuk berswadaya melakukan pembangunan dengan cara bergotong-royong.
"Lantaran belum pada semua nagari, sehingga saya berharap hal itu bisa ditiru oleh nagari lainnya. Bagi nagari yang memiliki swadaya tinggi, diharapkan pula agar bisa lebih meningkatkannya," ujar Mawardi tanpa menyebutkan nagari dimaksud.
Dia juga berharap kepada semua pemerintah terendah, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama tentang arti pentingnya berswadaya dalam pembangunan.
"Upaya itu bisa diawali melalui pendekatan-pendekatan kepada kelompok masyarakat, serta juga dalam bentuk pembinaan melalui berbagai program yang dimiliki," jelasnya lagi.
Sementara itu, Camat Sutera Salman Alfarisi Brutu S.STP M.Si. mengemukakan, dirinya melalui pemerintahan nagari di wilayahnya terus melakukan dorongan, agar dalam melakukan berbagai kegiatan pembangunan lebih menonjolkan partisipasi masyarakat.
"Melalui partisipasi itu akan terbangun rasa memiliki terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan, yang pada akhirnya muncul semangat gotong-royong di masyarakat," tuturnya.
Ia menambahkan, ini sudah dilaksanakan di Kecamatan Sutera, salah satunya Nagari Taratak, beberapa pekan lalu sampai sekarang berjalan lancar.
Dia menyebutkan, pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pemerintahan nagari yang masih mampu menggerakkan potensi yang ada melalui kegiatan-kegiatan yang di-swadayakan tersebut. (Baron)
