Notification

×

Iklan

DLH Padang Ambil Sampel Depot di ADAM Ranting Belimbing, Konsumen Mesti Selektif

Selasa, 20 September 2022 | 12:27 WIB Last Updated 2022-09-20T10:24:12Z

Petugas DLH Padang ambil sampel Depot Bunda di Perumnas Belimbing, Kecamatan Kuranji.
 

Padang, Rakyatterkini.com - Asosiasi Depot Air Minum (ADAM) Ranting Puskesmas Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, memanfaatkan nota kerjasama (Mou) ADAM Kota dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, terutama sekali dalam pengambilan sampel bakteriologi depot. Sedikitnya, ada 9 depot di wilayah itu yang mengujikan sampel air depotnya guna memberikan air sehat, aman dan hygiene.


"Alhamdulillah, kerjasama ini telah berlangsung sejak beberapa tahun. Dan, kami pun memanfaatkan momen tersebut. Selain memudahkan pemilik/pengelola depot, jasa diberikan DLH dengan mengunjungi depot secara langsung, betul-betul memudahkan, sekaligus memangkas waktu dan birokrasi," sebut Ketua ADAM Ranting Puskesmas Belimbing, Detwanto didampingi Wakil Ketua, Joan Refai kepada Rakyatterkini.com di Padang, Selasa (20/9/2022).


Menurutnya, 9 Depot Air Minum (DAM) yang mengujikan sampel air minum depotnya antara lain, DAM Nan Tujuah, Fikri Airo, Murni, Dian, Bunda, Keano, Rido Razaq, Al Fatih dan DAM Azza. Semua depot yang melakukan pengambilan berjalan lancar dan aman, tanpa kendala berarti.


"Pengambilan sampel bakteriologi ini sangat penting dilakukan pemilik/pengelola depot. Sehingga, air minum yang dijual kepada konsumen benar-benar terjamin ke-hieginisannya. Dengan sampel itu, jelas keberadaan depot memberikan perlindungan terhadap konsumen. Ini sesuai dengan Permenkes No. 492 Tahun 2019 dan Kepmenkes No. 43 Tahun 2014," sela Joan Refai yang akrab disapa Uda Dajang Takursing itu.


Setelah depot dinyatakan lulus pada pengambilan sampel bakteriologi, barulah diterbitkan stiker hijau yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang, yang menjelaskan kalau depot bersangkutan dinyatakan memenuhi syarat, dengan jangka waktu selama tiga bulan masa berlakunya.


"Kami selalu membantu dan melayani para pemilik/pengelola depot yang mengambil sampel bakteriologi," sebut Weri, petugas DLH Padang. 


Konsumen harus selektif


Sekadar informasi, sebaiknya konsumen atau pelanggan depot air minum mesti selektif. Maksudnya, pelanggan bila perlu meminta dan menanyakan apakah depot air minum tersebut, mempunyai stiker hijau atau lulus uji bakteriologi atau tidak. Jangan hanya berharap murah, sementara airnya tidak aman dan sehat atau hygiene. 


"Itu hak pelanggan/konsumen. Tanyakan dan tunjukkan stiker depot air minum tersebut kepada pelanggan. Sudah saatnya, konsumen selektif untuk memastikan air minum itu benar-benar aman. Jangan tergiur dengan harga murah. Apalagi, sekarang pasca kenaikan BBM, harga air baku dari Mata Air Gunung Talang naik dari Rp400 ribu menjadi Rp500 ribu satu tanki. Jadi, kalau depotnya tak bisa menunjukkan stiker hijau, ya tak usah dibeli, biar tidak ragu-ragu," papar Detwanto yang diamini Ujang Takur. (Yas)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update