Notification

×

Iklan

Buka Rembug dan Rakor TPPS, Ini Pesan Deri Asta Guna Penurunan Angka Stunting

Selasa, 20 September 2022 | 22:36 WIB Last Updated 2022-09-21T00:56:43Z

Wako Sawahlunto, Deri Asta.
 

Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Walikota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan, titik kunci penanganan stunting adalah perpaduan dari sinergi dan koordinasi seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) dengan dukungan dari masyarakat.


"Oleh karena itu, di Sawahlunto kita terus bergerak dalam memaksimalkan peran serta dari setiap OPD, lembaga/instansi terkait dan dari masyarakat sendiri. Sekali lagi, menangani stunting bukan hanya urusan Dinas Kesehatan, semua instansi harus turun tangan," tegas Deri Asta ketika membuka Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Sawahlunto, di Sawahlunto, Selasa 20 September 2022.


Deri Asta menyebutkan, di Sawahlunto untuk TPPS itu telah dibentuk sampai ke tingkat Kecamatan, dengan tujuan supaya lebih optimal strategi yang dijalankan, karena kalau sudah sampai di Kecamatan artinya sudah di tingkat pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.


Kemudian, jelas Deri Asta, beberapa strategi yang dilaksanakan Pemko Sawahlunto dalam menurunkan stunting adalah, peningkatan kualitas persiapan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan akses air minum serta sanitasi. 


"Itu strategi dari Pemko, nah tentu bisa dijalankan hanya kalau ada sinergi dengan lembaga/instansi lain dan dukungan masyarakat. Ini butuh peran serta bersama. Jadi, akan sangat bagus ada sinergi dan dukungan dari kalangan tokoh masyarakat adat dan agama. Tolong TPPS rangkul mereka," jelasnya lagi.


Penanganan stunting ini merupakan bagian dari salah satu misi Pemko Sawahlunto tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu, artinya sudah masuk dalam program prioritas Pemko. 


"Kita mengimbau semua pihak untuk berpihak dan berkomitmen kepada penanganan stunting ini. Sebab, merupakan tanggungjawab kita bersama kepada generasi penerus. Kepada jajaran pemerintahan desa dan kelurahan, agar dapat mendukung percepatan penurunan stunting dengan memaksimalkan pos-pos gizi" pungkasnya.


Sementara Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Yasril mengatakan, angka stunting Kota Sawahlunto pada 2021 yakni sebesar 21,1 persen.


"Angka itu sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2019 yang mencapai 23 persen," kata Yasril.


Ke depan, Yasril menyebut pihaknya akan lebih memaksimalkan upaya deteksi dini yang salah satunya dilakukan melalui peran dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).


"TPK ini terdiri dari unsur PKK, kader KB dan tenaga kesehatan. Nah, mereka itu bertugas mendampingi keluarga yang ada ibu hamil atau anak usia di bawah lima tahun (balita). TPK menjadi salah satu langkah strategis dari langkah pencegahan sampai penyembuhan dari stunting," tutup Yasril. (Hms/Ris1)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update