Notification

×

Iklan

Wako Deri Asta Kukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Sawahlunto

Jumat, 19 Agustus 2022 | 07:38 WIB Last Updated 2022-08-19T00:38:16Z

Walikota Sawahlunto, Deri Asta.


Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Walikota Sawahlunto, Deri Asta melantik dan mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sawahluto, Rabu (18/8/2022).


Menurut Walikota Deri Asta, stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dihadapi dunia, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. 


Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kematian, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, perkembangan otak terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. 


Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan.


Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati.

Dampak stunting tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak terhadap roda perekonomian dan pembangunan bangsa. Ini karena sumber daya manusia stunting memiliki kualitas lebih rendah, dibandingkan dengan sumber daya manusia normal.


"Sawahlunto saat ini angka stuntingnya berada diangka 21,5 %, walaupun ini berada di bawah angka provinsi dan nasional, angka ini adalah angka yang sangat memprihatikan kita" ujarnya.


Guna menekan angka stunting yang cukup tinggi ini, perlu dilakukan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di kota Sawahluto. Ini tidak lain tujuannya adalah menekan agar penurunan stunting di Kota Sawahlunto dapat segera di atasi. 


"Kita harapkan Tim yang dikomadoi Wakil Walikota Zohirin Sayuti mempunyai integritas yang tinggi melalui verifikasi dan validasi data stunting, membentuk regulasi tentang kewenangan desa dalam penanganan stunting karena lokus stunting ada di desa, penguatan sumber daya yaitu kader posyandu dan kader keluarga, melakukan treatment yang angka prevalensi stunting nya tinggi serta monitoring dan evaluasi yang teintegrasi" lanjut Deri Asta.


Wako Deri Asta bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) Sawahlunto.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, mengatakan, penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. 


Intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. 


Selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, serta kapasitas untuk melaksanakan" ulasnya.


Sebagai bentuk komitmen tinggi pemerintah pusat, penurunan stunting ditetapkan sebagai program prioritas nasional yang pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan multi sektor melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal, dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah.


Presiden Republik Indonesia telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Peraturan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.


Pengukuhan ini dihadiri Wakil Walikota Zohirin Sayuti, Forkopimda, Kepala OPD terkait, camat, lurah/kades dan undangan lainnya. (Ris1)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update