Notification

×

Iklan

PMI Sumbar akan Luncurkan Nagari Palang Merah

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:02 WIB Last Updated 2022-08-24T10:02:27Z

Pengurus PMI Sumbar rakor bersama PMI Pasaman Barat.

Simpang Empat, Rakyatterkini.com - Kondisi geografis dan geoekonomis Sumatera Barat yang sebagian besar masih merupakan wilayah pedesaan. Dimana infrastruktur masih belum selengkap di perkotaan, maka ancaman bencana baik alam maupun non alam sangat besar.


Palang Merah Indonesia (PMI) sebagaimana amanat UU No 1 tahun 2018 haruslah berada di wilayah bencana itu paling lambat enam jam setelah terjadi bencana. 


Keterbatasan yang ada, membuat PMI harus mencari cara atau terobosan bagaimana pelayanan cepat sampai ke nagari di saaat bencana. 


Tidak ada jalan lain kecuali caranya masyarakat memiliki juga kemampuan kepalangmerahan paling tidak untuk pertolongan pertama, kata Ketua PMI Sumbar, Aristo Munandar, ketika rakor PMI Sumbar-PMI Pasaman Barat menyiapkan kegiatan menyambut HUT PMI pada 17 September mendatang.


Rakor yang berlangsung Rabu (24/8/2022) di aula kantor bupati Pasaman Barat itu dihadiri pengurus PMI Sumbar dan PMI Pasaman Barat dan dibuka secara resmi oleh wakil bupati Pasaman Barat, Risnawanto.


Menurut Aristo, PMI tahun ini mulai memprogramkan apa yang disebut Nagari Palang Merah, yakni nagari yang warganya memiliki kemampuan kepalangmerahan, memiliki kesiapsiagaan atas bencana dan memiliki kemampuan menolong diri sendiri pada saat bencana.


“Kita beri pelatihan kepada anak nagari dengan membentuk PMI Nagari, kita harap tahap pertama ini tiap kabupaten/kota memiliki satu Nagari Palang Merah. Yang kemudian dapat diduplikasi oleh nagari yang lain seerta diharapkan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah masing-masing kabupaten/kota,” kata Aristo Munandar.


Rencananya, puncak peringatan HUT PMI pada 17 September mendatang Nagari Palang Merah itu akan diluncurkan di Pasaman Barat, kata Aristo. Salah satu Nagari yang disiapkan di Pasaman Barat akan menjadi pilot project bagi program ini, yakni Nagari Sinuruik.


Sementara itu, wakil bupati Risnawanto mengatakan sangat berterimakasih atas dipilihnya Pasaman sebagai pusat kegiatan peringatan HUT PMI ke-77 dan memilih salah satu nagari di Pasaman Barat sebagai pilot project nagari binaan PMI.


Risnawanto yang juga Ketua PMI Pasaman Barat mengatakan keberadaan PMI memang sangat dirasakan di Pasaman Barat terutama setelah terjadi bencana gempa yang lalu. 


“Sejak gempa sampai sekarang PMI masih bertahan di daerah bencana, melakukan healing, membina masyarakat, membangun hunian sementara dan bantuan-bantuan lainnya dalam kegiatan panjang tanggap bencana,” kata dia.


Sinuruik yang akan dijadikan Nagari Binaan PMI atau Nagari Palang Merah itu adalah daerah yang terdampak cukup parah oleh gempa yang lalu.


Nagari Sinuruik terletak di Kecamatan Talamu. Nagari seluas  113,26 kilometer persegi terdiri dari 7 jorong, yakni  Paraman, Kemajuan, Benteng, Sianok Ps. Baru, Kemakmuran, Harapan dan Tombang. 


Dari data monografinya diketahui nagari ini berpenduduk  7.336 jiwa terdiri dari 3661 laki-laki dan 3.675 perempuan, serta 1.930 rumah tangga. (*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update