Notification

×

Iklan

Diduga Pengaspalan Jalan di Gunung Pauh Sutera Asal-asalan, Warga Keluhkan Bengkalai Proyek

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 15:34 WIB Last Updated 2022-09-16T03:08:52Z

Kondisi jalan di Gunung Pauh, Sutera, Pesisir Selatan.
 

Painan, Rakyatterkini.com – Hingga kini pengaspalan jalan di Kampuang Gunung Pauh, Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, menyisakan bengkalai. Buktinya, ada sekitar 50 meter jalan yang sejatinya diaspal, justru dibiarkan begitu saja. Akibatnya, jalan yang tak diaspal itu mengeluhkan warga, lantaran terdampak debu jalanan, terlebih lagi bila musim panas melanda.


"Jalan yang diaspal sepanjang 1 kilometer itu malah menyisakan 50 meter yang tak diaspal. Ini yang bermasalah bagi warga. Karena, harus melawan debu jalanan," tutur Ipul, salah seorang warga setempat seraya menambahkan, jalan yang dibangun juga banyak yang bergelombang alias tak rapi.


Tidak saja itu, ancaman lantaran debu jalanan tersebut, bisa memicu penyakit gangguan pernapasan dan beragam penyakit lainnya. Agaknya, kontraktor pengerjaan aspal tidak memperhatikan kondisi pekerjaan yang meninggalkan bengkalai tersebut.


Pantauan Rakyatterkini.com, jalan teraspal telah sudah lebih satu bulan. Namum, pengerjaan pengaspalannya, terkesan asal-asalan. Ini dilihat dari banyaknya jalan yang ditambal sulam. Padahal, aspal baru saja dilaksanakan. Begitu juga ada jalan yang terputus aspalnya hingga sekarang tak kunjung juga diaspal. 


"Kemudian, tidak terlihat lagi adanya pengerjaan lanjutan," ujar Datuak Kaum Kampai Ferdinandelesep beserta Wakil Ketua Pemuda Nagari, Ali Ukis, Sabtu  (20/8/2020) di lokasi tersebut.


Ferdinandelesep menjelaskan, debu yang beterbangan, sangat dirasakan dampaknya bagi warga setempat. Karena mobil dan motor yang bersileweran melewati jalan itu, tiap saat, tiap waktu.


Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua Pemuda Nagari Ampiang Parak Timur itu. Katanya, ada yang aneh. Jalan baru diaspal, namun ditambal sulam, bahkan miring-miring. Parahnya lagi, pengaspalannya terputus-putus, sehingga bisa memicu terjadinya kecelakaan bagi pengendara.


Kontraktor pelaksana seharusnya memikirkan juga, melihat dari aspek proyek tersebut. Diduga pengerjaannya asal jadi. Sebab, lokasi tersebut merupakan dataran rendah, sehingga kerap menjadi langganan banjir, baik dalam kondisi hujan deras, maupun hanya sebentar saja. 


"Ini lantaran parit yang berada di sisi jalan, sangat kecil. Bahkan, pembuangan air tidak ada," paparnya lagi.


Ini merupakan bencana yang berkepanjangan bagi warga setempat, alias banjir. Sebab, dengan semakin tinggi badan jalan tersebut, maka semakin lama genangan air yang masuk ke rumah warga, justru merendam pemukiman warga. (Baron)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update