 |
| Walikota Bukittinggi, Erman Safar tinjau Lapas IIA di Kota Wisata itu. |
Bukittinggi, Rakyatterkini.com - Sebanyak 553 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) penghuni Lapas Bukittinggi, mendapatkan remisi umum 17 Agustus 2022. Pengurangan masa kurungan itu, didapatkan WBP dengan masa yang berbeda-beda. Mulai dari pengurangan masa kurungan satu hingga enam bulan.
"Ada 553 WBP yang mendapatkan remisi umum 17 Agustus 2022, dengan pengurangan masa kurungan yang berbeda-beda," sebut Kepala Lapas IIA Bukittinggi, Marten, Rabu (17/8/2022).
Ia menjelaskan, WBP yang mendapat remisi satu bulan berjumlah 52 orang, remisi dua bulan sebanyak 80 orang, remisi tiga bulan sebanyak 198 orang, remisi empat bulan sebanyak 120 orang, remisi lima bulan sebanyak 76 orang dan remisi enam bulan sebanyak 27 orang.
"Pemberian remisi ini tentu saja memperhatikan ketentuan dan persyaratan, termasuk diantaranya perilaku warga binaan selama menjalani hukuman," jelas Marten lagi.
Selain itu, pihaknya juga tidak memberikan atau tidak mengusulkan remisi kepada WBP tertentu. Misalnya WBP dengan hukuman kurang dari enam bulan, WBP yang divonis seumur hidup dan WBP dengan kasus korupsi.
Sementara upacara pemberian remisi umum di Lapas Bukittinggi dipimpin Walikota Bukittinggi, Erman Safar. Ia juga membacakan pidato Menteri Kemenkumham dan menyerahkan secara simbolis penyerahan remisi kepada perwakilan WBP.
Setelah upacara puncak, walikota juga turut serta hadir ke Lapas bersama Forkopimda Bukittinggi, menyapa WBP. Orang nomor satu di Kota Wisata itu pun nampak menyambangi blok hunian dan berbagi cerita dengan penghuni Lapas.
Kemudian, Walikota Erman Safar bersama rombongan juga meninjau sarana prasarana yang ada di dalam Lapas. Mulai dari perpustakaan, masjid, dapur umum serta pembinaan kemandirian WBP.
Walikota memuji program pembinaan yang telah berjalan di Lapas Bukittinggi dan berharap, agar dapat lebih ditingkatkan lagi sebagai bekal bagi WBP setelah bebas kelak.
"Untuk yang sedang menjalani cobaan dan ujian di dalam penjara, jangan berkecil hati. Yakin suatu saat kita akan kembali bebas dan menjadi pribadi yang lebih baik. Jalani pembinaan ini dengan keikhlasan," tutup Erman Safar. (Warman)
