 |
| Wabup Richi Aprian. |
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Kepala perangkat daerah menandatangani komitmen bersama dalam rangka peningkatan kinerja tim pengendalian inflasi di Kabupaten Tanah Datar, Senin (18/7/2022) di Aula Eksekutif Kantor Bupati.
Kegiatan itu melibatkan 16 perangkat daerah yang terkait langsung dengan program Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah (SIDINDA), sekaligus menandatangani Komitmen bersama kepala perangkat daerah, untuk melaksanakan program KASIH SIDINDA di kabupaten itu.
Wakil Bupati, Richi Aprian dalam sambutannya mengemukakan, ucapan terima kasih atas inisiatif terbentuknya inovasi program kolaborasi pengendalian inflasi daerah, dan sistem informasi pengendalian inflasi daerah di kabupaten Luhak Nan Tuo ini.
"Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik dari segi aspek proses maupun aspek program unggulan, yaitu dalam mendukung ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif. Namun yang paling penting, bagaimana kita mampu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membeli," ujar Richi lagi.
Ditambahkan, program KASIH SIDINDA diharapkan dapat menjadi inovasi yang berkontribusi guna meningkatkan pendapatan dan pengendalian inflasi di Tanah Datar.
"Berdasarkan SIDINDA, kita setiap saat dapat memantau informasi harga pada tingkat produsen, maupun harga di pasar. Untuk itu, saya harap ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh kepala perangkat daerah, untuk merumuskan kebijakan pengendalian inflasi di daerah," tutur Wabup menambahkan.
Untuk keberlanjutan program ini, Wabup Richi juga meminta kepada para kepala perangkat daerah terkait, berkomitmen melaksanakannya sesuai dengan tugas masing-masing yang sudah diamanatkan dalam Keputusan Bupati Tanah Datar, Eka Putra.
Sebelumnya, Kabag Perekonomian Setdakab, Masni Yuletri dalam laporan menyampaikan, program KASIH SIDINDA ini telah melalui beberapa tahapan sampai dilesatkan hari ini.
"Beberapa tahapan yang telah dilakukan mulai dari penjelasan kepada stakeholder, pembentukan forum, pembuatan aplikasi sosialisasi, uji coba, pelatihan bagi pejabat pengelola dan pada akhirnya dilaunching," terangnya. (Farid)
