Notification

×

Iklan

Program Bunga Nagari, Bupati Agam Sambangi Nagari Paninjauan

Kamis, 23 Juni 2022 | 21:14 WIB Last Updated 2022-06-24T01:14:52Z

Bupati Andri Warman.
 

Tanjung Raya, Rakyatterkini.com – Program Bupati Ngantor di Nagari (Bunga Nagari) Pemerintah Kabupaten Agam, terus berlanjut. Kali ini, Bupati Dr. H. Andri Warman, MM., menyapa, sekaligus sambangi sembari menyerap aspirasi masyarakat Kecamatan Tanjung Raya, berpusat di Nagari Paninjauan, kamis (24/6/2022).


Pada aksi menampung segala persoalan masyarakat di Sembilan Nagari Salingka Danau Maninjau itu, bupati memboyong hampir seluruh kepala OPD di lingkup pemerintah daerah itu.


Di kesempatan tersebut, Bupati Agam mengatakan, Bunga Nagari merupakan upaya untuk menghindari keputusan sepihak, terkait pembangunan di nagari-nagari. Katanya, setiap nagari memiliki persoalan tersendiri. Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu hadir ke nagari untuk merangkum persoalan-persoalan yang terjadi.


“Program yang akan dijalankan di nagari pada 2023 nanti, diharapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat nagari,” katanya lagi.


Selain menampung aspirasi, kehadiran bupati di tengah-tengah masyarakat nagari itu, juga dalam rangka mengkampanyekan program revitalisasi Danau Maninjau.


Persoalan revitalisasi Danau Maninjau, sudah menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Untuk itu, ia menilai perlu adanya input dari masyarakat setempat, terkait hal tersebut.


“Problem utama Maninjau saat ini adalah persoalan revitalisasi. Mari kita rembukkan hal ini dan temukan bagaimana penyelesaiannya,” jelasnya.


Sementara Walinagari Paninjauan, Tomi Candra Putra mengaku, bangga mendapat kesempatan jadi tuan rumah Bunga Nagari kali ini.


Dikatakan, kehadiran bupati di tengah-tengah masyarakat membuktikan adanya perhatian pemerintah daerah terhadap laju pembangunan di nagari. Lebih lanjut disampaikan, saat ini warganya hampir sebagian besar bermata pencaharian sebagai pembudidaya bibit ikan nila. 


Bahkan, baru-baru ini kementerian terkait menobatkan daerah itu sebagai kampung budidaya nila.


“Kendala yang kami hadapi terkait ini adalah harga jual bibit yang masih rendah. Kemudian juga soal pakan ikan nila,” jelasnya.


Khusus untuk pakan ikan,  warga setempat telah memulai budidaya magot. Menurutnya, selain baik untuk pakan ikan, magot juga upaya mengurangi volume sampah di daerah itu. (Vn)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update