Notification

×

Iklan

Lindungi UMKM, Wagub Tegas Larang Alfmart dan Indomaret Hadir di Sumbar

Minggu, 19 Juni 2022 | 23:15 WIB Last Updated 2022-06-19T16:15:54Z

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
 

Bukittinggi, Rakyatterkini.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tetap berkomitmen melarang beroperasinya ritel Alfmart dan Indomaret sebagai upaya melindungi Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) serta pengusaha lokal.


"Kami tetap tidak memberi izin kepada kedua minimarket waralaba tersebut. Karena, bisa mematikan bisnis kecil dan pedagang tradisional di daerah ini," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menghadiri Jumpa Sahabat Hebat SRC, Balai Pustaka Bukittinggi, Minggu (19/6/2022). 


Kehadiran kedua minimarket waralaba ini dipercaya oleh pemerintah setempat, bisa merusak ekonomi daerah Sumatra Barat dalam jangka panjang. Katanya,  Sumbar memiliki potensi yang cukup banyak, yang bisa dikembangkan dan menjadikan sumber pendapatan oleh masyarakat yang sebagian besar pelaku ekonominya.


"Di Sumbar ada 593.100 UMKM di berbagai daerah. Produk-produk yang dihasilkan para pelaku usaha banyak diminati, bahkan di negara lain," ucapnya.


Masyarakat dikhawatirkan keberadaan Alfamart dan Indomart mampu menyebar ke seluruh daerah sampai ke pedesaan dengan harga barang yang bersaing. Jika hal tersebut terjadi, keberadaan minimarket modern akan membuat pelanggan tidak mau lagi mengunjungi warung atau toko kelontong. Akibatnya, pedagang tradisional akan terasingkan dan merugi.


SRC yang merupakan salah satu UMKM yang bergerak pada pedagang eceran (riteil) membantu konsumen untuk mendapatkan produk-produk yang dibutuhkan sehari-hari. 


"Untuk itu, kami dari Pemprov Sumbar secara khusus memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SRC yang telah menjadi perpanjangan tangan produk-produk dari produsen untuk sampai ke tangan konsumen, serta membantu konsumen untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari secara langsung," tuturnya.


Audy Joinaldy yang juga pengusaha sukses ini, meyakini bahwa warga lokal juga mampu membuat bisnis modern retail outlet (MRO) semacam toserba  yang dimiliki oleh perorangan, tanpa harus ada kehadiran kedua ritel waralaba tersebut. 


"Apalagi masyarakat Minangkabau dikenal sebagai pelaku bisnis yang memiliki kebiasaan berdagang sejak zaman dulu," ucap Audy. (Nov)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update