Notification

×

Iklan

Kepala OPD Lamban, Bupati Pasaman Meradang

Rabu, 08 Juni 2022 | 16:52 WIB Last Updated 2022-06-08T09:52:12Z

Bupati Pasaman, Benny Utama saat rapat dengan kepala OPD.


Pasaman, Rakyatterkini.com - Bupati Pasaman, Benny Utama meradang, dan kesal pada rapat evaluasi program dan kegiatan tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasaman, Selasa (7/6/2022).


Serapan anggaran yang rendah, tertunda-tundanya realisasi kegiatan pisik dan target PAD yang masih diangka 26 persen, menjadi penyebab kemarahan bupati. 


"Saya minta progres kegiatan pisik dievaluasi per-tiga hari. Tidak ada waktu lagi. Juni ini sudah akhir semester satu. Mulai hari ini, masing-masing OPD melaporkan seluruh tahapan progres per-minggu kepada bupati," tegas bupati.


Diingatkan Bupati Benny Utama, ekonomi masyarakat Pasaman dominan bergantung pada realisasi APBD. Lambatnya pergerakan APBD, akan berdampak langsung pada rendahnya putaran ekonomi di masyarakat.


"Dari awal menjabat tahun 2021 lalu Saya sudah ingatkan, agar seluruh anggaran perencanaan ditampung dalam anggaran perubahan tahun sebelumnya. Jadi, begitu masuk awal tahun berjalan, seluruh program sudah bisa dimulai dan putaran uang di masyarakat, bisa terserap cepat dan maksimal," ingat bupati.


Soal tertundanya proses lelang (tender), ia menekankan, agar panitia di Pokja dan kepala OPD bisa menghitung asumsi waktu tender awal gagal, sehingga masih ada sisa waktu untuk pelaksanaan tender ulang.


"Dari awal saya sudah ingatkan, agar proses lelang dan tender dilaksanakan pada bulan-bulan di awal tahun. Sehingga masih ada sisa waktu untuk proses lelang kedua. Jika tender awal gagal, sedangkan waktu sudah masuk semester dua, maka masih ada cukup waktu untuk proses tender ulang. Dan apakah cukup waktu bagi rekanan untuk menyelesaikan pekerjaannya.


"Untuk saudara-saudara ingat, anda bertanggung jawab kepada bupati, dan saya bertanggung jawab kepada rakyat dan Tuhan. Untuk segala kesalahan dan kelalaian, maka jabatan saudara-saudara konsekwensinya," tekannya.


Dia juga mengatakan kepala OPD jangan lagi memperdebatkan hal-hal yang tidak perlu. Tunaikan saja tugas dengan baik, atasi kendala yang mungkin timbul. Jangan sampai hal-hal non teknis jadi penghambat. Dan seharusnyalah, untuk hal teknis para kepala OPD yang lebih tahu dari bupati, bukan malah sebaliknya.


Tentang proyek-proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), diinstruksikan bupati untuk lebih dipercepat lagi, karena ada tenggat waktu yang harus diperhitungkan. 


"Ada batasan waktu untuk proyek DAK. Jika terlambat, maka tidak bisa direalisasikan. Saya tidak ingin ada proyek DAK yang gagal lantaran ketidak-mampuan OPD, karena yang rugi itu adalah masyarakat Pasaman," ingatnya.


Turut disampaikannya, agar seluruh kegiatan yang bersumber dari DAU dan DAK, baik pisik dan non pisik, segera dilakukan percepatan, di bawah koordinator asisten ekonomi dan pembangunan.


Dalam rapat yang dihadiri dihadiri bupati, sekda, kepala OPD, kabag serta camat tersebut, evaluasi menyeluruh dilakukan terhadap semua program kegiatan di lingkungan OPD Pasaman. Termasuk program pasca bencana dan penanganan lanjutan dampak gempa bumi Malampah. 


Khusus dua unit jembatan yang ambruk akibat banjir tahun lalu, yang sudah diusulkan dan diverifikasi lapangan oleh BNPB pusat, diharapkan bupati untuk dilakukan koordinasi lanjutan dengan pihak BNPB. 


"Ini sudah terlalu lama. Kepala BPBD tolong pastikan  ke BNPB, apakah jadi dianggarakan tahun ini, atau tidak. Kasihan masyarakat sudah terlalu lama menunggu. Jika tidak ada kepastian, sebaiknya kita tangani saja dengan DAU APBD Pasaman, tahun 2022 ini", ujar Bupati Benny Utama. (St.M)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update