Notification

×

Iklan

Industri Halal Peluang Inkubasi Wirausahawan Baru

Jumat, 10 Juni 2022 | 08:38 WIB Last Updated 2022-06-10T01:38:35Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saksikan penandatanganan sinergitas stakeholders dalam pemberdayaan koperasi, dan UMKM.

Padang, Rakyatterkini.com - Demi mewujudkan Sumatera Barat menjadi pusat perdagangan industri kecil, koperasi, dan UMKM. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, rapat koordinasi tentang mewujudkan kolaborasi dan sinergitas stakeholders dalam pemberdayaan koperasi, dan UMKM untuk pemulihan serta pemerataan ekonomi di Sumbar, Kamis (9/6/2022).


Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, mengatakan, Pemprov Sumbar terus melakukan upaya dalam mewujudkan pemeretaan kesejahteraan masyarakat melalui program dana desa dan pembangunan infrastruktur. 


Untuk itu, diperlukan kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat, pemprov, pemda se-kabupaten/kota dalam memberikan kontribusi yang signifikan untuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. 


Menurutnya, diperlukan beberapa langkah  dalam membangun sinergi dan kolaborasi antar pelaku usaha dan pemerintah sebagai sumber pertumbuhan dan kekuatan ekonomi bangsa.


Gubernur berharap dari beberapa langkah dan kebijkan Pemprov Sumbar dalam pengembangan koperasi dan UMKM, ia berharap adanya sinergitas dalam pembinaaan UMKM melalui langkah dan upaya yang lebih maksimal.


Ia juga menyebut Pemprov Sumbar telah menyiapkan beberapa fasilitas dan pedoman untuk mendukung sumbar menjadi pusat industri halal tahun 2024, antara lain melakukan konversi Bank Nagari konvensional menjadi Bank Nagari syariah, menyiapkan peraturan daerah oleh DPRD, dilantiknya anggota KDEKS Sumbar, hal tersebut bertujuan untuk menjalankan visi dan misi sumbar yang berlandaskan pada pedoman ABS-SBK.


Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM, Siti Azizah, menyebut perlunya peran dari tiap stakeholder untuk mempercepat transformasi UMKM menjadi digital. Ia menargetkan di tahun 2024 rasio kewirausahaan nasional di Indonesia mencapai 3.95 persen yang diikuti dengan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen.


Ke depan Indonesia akan menghadapi bonus demografi kalangan Pemuda Indonesia pada Tahun 2030, maka pemerintah berusaha untuk mengembangkan potensi besar tersebut melalui pemberdayaan dan pengembangan kepemudaan di bidang Kewirausahaan. Salah satunya pengembangan wirausaha melalui skema inkubasi.

 

Siti Azizah berharap, dengan banyaknya Lembaga inkubator yang berdiri, dan bersinergi dengan KemenKopUKM, maka akan dapat menginkubasi sebanyak mungkin tenant/start up yang tangguh, kreatif, dan profesional. (mmc)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update