Notification

×

Iklan

30 Hektare Sawah Gagal Panen, Bupati Pasaman Kunjungi Korban Terdampak Banjir

Selasa, 31 Mei 2022 | 10:10 WIB Last Updated 2022-05-31T03:10:09Z

Bupati Pasaman, Benny Utama, kunjungi korban terdampak banjir di Nagari Limo Koto, Bonjol.


Pasaman, Rakyatterkini.com - Bupati Pasaman H. Benny Utama kunjungi kampung terdampak musibah banjir Nagari Limo Koto, Kecamatan Bonjol, Senin 30 Mei 2022.


Sedikitnya 30-an hektare sawah warga gagal panen, puluhan rumah sempat terendam luapan air sungai setinggi hampir dua meter, dan sejumlah fasilitas jalan umum rusak dan terban. 


Jorong Pandam, Jorong Malayu dan Jorong Batu Badinding Utara (BBU) merupakan daerah terparah akibat dihantam banjir yang terjadi Jumat (27/5) malam tersebut.


Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Benny Utama menyampaikan rumah warga yang hanyut, akan segera dibangun kembali melalui dana Baznas. 


Bantuan bahan pangan untuk warga, sudah langsung didistribusikan sejak malam kejadian. Dan hari ini bantuan kembali disalurkan untuk para korban.


"Guna mengantisipasi banjir susulan yang mungkin terjadi, akan Kita turunkan alat berat, untuk memindahkan batu-batu besar yang ada di sungai, ke titik hantaman air sungai ini," ujarnya, saat berdiri di lokasi tersebut.


Pada titik lokasi hantaman luapan Sungai Aia Dareh di Jorong Pandam, rencananya akan dibangun tembok beton penahan arus.


Pengakuan warga kepada bupati, air Sungai Batang Aia Dareh mulai meluap pada Jumat malam, sekitar pukul 20.00 WIB, menyusul hujan lebat dan angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Pasaman sejak sore harinya.


"Kami harus lari meninggalkan rumah, karena air sudah masuk menghantam rumah. Sekitar pukul sepuluh malam, rumah kami sudah hanyut, tinggal lantainya saja" tutur Suci (20) korban pemilik rumah, didampingi adik lelakinya, Yudis.


Ditambahkan warga setempat, sejumlah sepeda motor yang terparkir di depan rumah, sempat hanyut terseret derasnya arus sungai saat malam kejadian.


"Honda-honda itu bisa ditemukan lagi setelah air surut, namun kondisinya banyak yang rusak," tutur Uniang Linda, warga Pandam. 


Sementara itu, sejumlah perabotan rumah tangga berupa tempat tidur, kasur, kursi, meja dan lemari, serta  barang elektronik dan peralatan dapur banyak yang hanyut terbawa banjir. Sebagian ada yang hilang tersapu banjir setinggi hampir dua meter di kampung yang berada di bantaran Sungai  Batang Aia Dareh itu.


Untuk langkah penanganan sementara Bupati Benny Utama minta dibuatkan dapur umum, dan BPBD Pasaman diinstruksikan untuk menyalurkan beras dan bahan pangan lainnya.


"Stok beras kita cukup, sedangkan bahan pangan lainnya akan kita upayakan bisa terpenuhi," terang bupati, saat menyerahkan bantuan uang kepada Jorong Pandam, Akmal. 


Ditambahkan bupati, malam kejadian musibah banjir, BPBD Pasaman sudah diinstruksikan melakukan penanganan, serta menyalurkan bantuan dan menyiapkan tempat pengungsian di SD 13 Pandam. 


"Jumat malam itu sudah langsung disalurkan beras, selimut, tikar dan bahan makanan ke lokasi pengungsian, ucapnya.


Untuk pembersihan lokasi dan rumah-rumah warga dari timbunan material lumpur, Pemkab Pasaman juga sudah menerjunkan "pasukan" damkar sejak pagi Sabtu (28/5).


Memasuki hari ka tiga, rumah-rumah warga yang terdampak banjir, termasuk lingkungan kampung terlihat sudah mulai bersih dari material lumpur.


Selain meninjau dapur umum darurat, Bupati Benny Utama juga mencek kesiapan posko kesehatan yang didirikan pada H+1 pasca bencana banjir Limo Koto. 


Dari laporan petugas pos kesehatan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sebagian warga hanya menderita demam dan gatal-gatal.


Dengan mengendarai sepeda motor, Bupati Benny Utama turut meninjau jalan yang terban tergerus longsor di Kejorongan Aia Abu.


Kepala OPD teknis yang turut mendampingi Bupati Pasaman ke Limo Koto, diminta untuk melakukan validasi data dampak kerugian, agar bisa dilakukan penanganan segera.


Data sementara dari pihak Nagari Limo Koto, tercatat 67 KK dan 100 ha sawah terdampak banjir Jumat malam. Tidak ada korban jiwa, namun sebagian warga terutama anak-anak, masih trauma. (St.M)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update