![]() |
Wako, Deri Asta dan Kepala BPPW Sumbar , Kusworo Darpito (Ris1). |
Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Walikota Sawahlunto Deri Asta bersama Rombongan OPD terkait dan Dirut PDAM Sawahlunto, melakukan kunjungan lapangan ke lokasi pengerjaan Proyek Program National Urban Water Supply Project (NUWSP), Rabu (23/3/2022) di kawasan Resort Kandi Sawahlunto.
Dalam kunjungan pada proyek yang tahapan pengerjaannya sudah mencapai 21 persen itu, Wako Deri yang juga didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar, Kusworo Darpito, mengemukakan, program NUWSP dari Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR adalah menjawab apa yang menjadi pertanyaan dan keluhan masyarakat selama ini terhadap kinerja ataupun pelayanan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sawahlunto.
Menurutnya, belum maksimalnya kinerja dan pelayanan PDAM Kota Sawahlunto selama ini, lantaran keterbatasan infrastruktur dimana dalam memperbaiki atau membangunnya menggunakan dana dari APBD yang terbatas.
"Alhamdulillah, permohonan kita pada pemerintah pusat disetujui melalui bantuan dari program NUWSP dengan total nilai bantuan sebesar Rp27 miliar lebih,” tutur Deri Asta.
Dikatakan, selain keterbatasan infrastruktur serta topografi wilayah yang berbukit-bukit, biaya pendistribusian air di Sawahlunto ini tinggi, dikarenakan antara lain biaya operasional pompa air dan listrik yang mahal. Guna meringankan beban masyarakat dalam membayar tagihan pemakaian air, Pemkot membantu dengan memberikan subsidi, sehingga harga jual air tersebut dapat ditekan di bawah harga produksi.
“Untuk itu, kita sangat bersyukur bisa memperoleh bantuan NWUSP dalam optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sehingga ke depan kinerja dan pelayanan PDAM Kota Sawahlunto, bisa lebih baik dan keluhan masyarakat dapat teratasi,” kata wako.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumbar, Kusworo Darpito mengatakan, program NUWSP dari Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR itu, direalisasikan untuk kegiatan pembangunan dan pemasangan infrastruktur guna mengoptimalisasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
“Program NUWSP dengan nilai kontrak Rp27 miliar ini telah dimulai pada November 2021 lalu, dengan waktu pelaksanaan 300 hari kerja. Progresnya saat ini sudah mencapai 21 persen,” kata Kusworo.
Ia berharap agar semua pihak dapat mendukung pekerjaan optimalisasi SPAM tersebut. Karena, sangat berarti dalam mengatasi kendala penyediaan dan penyaluran air minum untuk masyarakat.
“Butuh peran kita bersama untuk mendukung dan merawat apa yang telah dibangun dan dipasang, sehingga dapat berumur panjang dan memberi manfaat secara maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya lagi. (Ris1)