Notification

×

Iklan

Umroh di Tengah Omicron, Begini Aspirasi yang Diterima Kemenag

Sabtu, 12 Februari 2022 | 19:32 WIB Last Updated 2022-02-13T00:48:46Z

Kemenag RI terima aspirasi terkait umroh di tengah Covid-19.

Jakarta, Rakyatterkini.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI, terima aspirasi dan masukan dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU), terkait penyelenggaraan ibadah umroh di tengah pandemi Covid-19 varian Omicron.


Demikian dikemukakan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi saat bertemu dengan PPIU yang tergabung dalam Forum Penyelenggara Umroh Haji Jawa Barat di Kota Bandung, Jumat (11/2/2022) seperti dikutip detik.com. 


Zainut menyebut aspirasi itu bakal dirapatkan di lingkup pemerintah. Ia juga mengucapkan terima kasih atas masukan dan aspirasi tersebut. Dan, tentunya aspirasi ini nanti akan disampaikan dalam rapat bersama Menteri Agama, Komisi VIII DPR RI, dan dalam rapat lintas kementerian.


"Akan kita sampaikan aspirasi itu," sebutnya lagi.


Tampak hadir Ketua Forum Penyelenggara Umroh Haji Jawa Barat (FKS Patuh JABAR) Wawan Misbah dan puluhan perwakilan PPIU. Hadir juga pelaku travel umroh, Kabid Haji Kanwil Kemenag Jabar Ahmad Handiman Romdony, Kabid Urais Ahmad Patoni, dan Kakankemenag Kota Bandung Tedi Junaidi.


Zainut menambahkan, masukan dan aspirasi dari perwakilan PPIU se-Jawa Barat ini sangat penting, demi meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi jemaah umroh di Indonesia. Masukan itu di antaranya menambah akses pintu keberangkatan jemaah umrah selain Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), keterlibatan tim Kemenag mengawal proses PCR jemaah.


Kemudian, mempersingkat masa karantina hingga menerapkan akses satu pintu khusus jemaah umroh saat keluar dari bandara, agar tidak berbaur dengan penumpang perjalanan luar negeri lainnya. Sementara itu, untuk skema one gate policy (OGP) pemberangkatan jemaah umroh yang diinisiasi Kementerian Agama juga mendapat dukungan dari PPIU dan jemaah umrah.


"Persoalan umroh di tengah pandemi ini tidak bisa diatasi oleh Kementerian Agama sendiri. Mesti melibatkan banyak pihak. Masukan dari Bapak-Ibu sekalian akan jadi bahan bagi kami untuk dicarikan solusinya," katanya.


Zainut menyebut kini Kemenag tengah melakukan evaluasi terkait pemberangkatan umroh. Salah satunya dengan pelaksanaan karantina ke pulangan dan layanan di Bandara Soetta.


"Kami juga memberikan apresiasi kepada PPIU dan jemaah umroh yang sudah disiplin menjalankan prokes saat menjalani ibadah umroh. Disiplin jemaah umroh Indonesia dipuji oleh pemerintah Arab Saudi dan ini harus kita pertahankan. Jangan sampai ibadah umroh menjadi klaster baru penyebaran COVID-19," ujarnya.


"Jangan ada lagi stigma negatif kepada jemaah umroh kita, apalagi sampai membawa klaster baru. Masalah umroh harus kita update terus. Kalau tidak, kita khawatir karena perkembangan dinamikanya tidak bisa kita duga sehingga pelaku jasa travel umroh dan haji betul-betul bisa melakukan antisipasi," ujarnya. 


Lebih lanjut, Zainut menyebut semua ini diupayakan agar tak ada stigma negatif masyarakat dalam klaster perjalanan umroh. Dia menegaskan bahwa jemaah umroh yang terpapar COVID tak ada yang memiliki gejala berat.


"Yang patut kita syukuri, dari sekian jumlah jemaah umroh yang terpapar COVID-19 tidak satu pun dari mereka yang mengalami gejala berat dan alhamdulillah mereka dapat berkumpul kembali dengan keluarganya dengan selamat," tambahnya. (*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update