Notification

×

Iklan

Kepala BNPB Letjen Suharyanto: Posko Gempa Setiap Hari Harus Dievaluasi

Minggu, 27 Februari 2022 | 10:29 WIB Last Updated 2022-02-27T03:29:06Z

 Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, pimpin rakor penanganan pasca gempa Pasaman Barat.


Pasbar, Rakyatterkini.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan agar pemerintah daerah segera membentuk tim penyaluran bantuan bencana gempa terhadap 13.000 pengungsi di Pasaman dan Pasaman Barat.


"Segera bentuk Satgas Posko yang akan diketuai Dandim dan wakilnya Kapolres, tolong update korban gempa yang hilang. Fokuskan mencari korban yang hilang dan penanganan pengungsi," tegas Sunaryanto saat rakor penanganan pasca gempa di rumah dinas bupati Pasaman Barat, Sabtu 26 Februari 2022.


Rapat Satgas bencana itu dipimpin Kepala BNPB Suharyanto, Danrem, Wakapolda, Lisda Hendra Joni (Anggota DPR RI Komisi VIII), Bupati Pasaman Barat Hamsuardi dan Bupati Pasaman Benny Utama, Sekda Pemprov Sumbar Hansasri, serta jajaran BNPB, BPBD, Kemensos dan Pemkab Pasaman Barat.


"Mari kita satukan langkah untuk penanganan korban gempa selama tanggap bencana 14 hari ini, posko harga mati yang harus dibuat, keselamatan rakyat hukum tertinggi. Ini kesempatan bagi kita semua untuk mengabdi dan beramal ibadah," kata Suharyanto. 


Seperti dilaporkan dua bupati daerah itu kepada BNPB, saat ini dua kabupaten terdampak gempa itu 8 orang meninggal dunia dan 13.000 jiwa mengungsi. 10.000 pengungsi di Pasaman Barat dan 3000 jiwa di Kabupaten Pasaman.


"Posko setiap hari harus dievaluasi. Semua komponen harus terlibat dalam tim koordinasi baik TNI, Polri, BNPB, Kemensos, Pemda maupun Pemprov," tukas dia.


Disebutkan, soal penyaluran bantuan agar terkoordinir. Setiap hari harus rapat koordinasi dan evaluasi dengan tim.  


Menurut dia, penanganan pengungsi dan kebutuhan dasar pengungsi harga mati. "Mari  kita bersama-sama bersatu padu memenuhi kebutuhan dasar pengungsi," tegas Suharyanto.


Dia menjelaskan BNPB punya program rehabilitasi dan kontruksi pasca korban gempa, tetapi relokasi tanahnya harus tuntas dulu oleh masyarakat setempat atau pemerintah daerah.


Rumah yang rusak ringan tanggungjawab kabupaten/kota. Rumah yang rusak sedang tanggungjawab  Pemprov dan yang rusak  berat tanggungjawab BNPB.


Bupati Pasaman Beny Utama menyebutkan, nagari terparah yang terdampak gempa adalah Nagari Malampah Kecamatan Tigo Nagari dengan jumlah pengungsi sekitar 3000 KK atau 7600 penduduk. Korban 6 orang meninggal, dan   4 lagi dalam pencarian. Posko telah dibentuk sebanyak 5 titik.


Sementara itu, Bupati Pasaman Barat H Hamsuardi menyebut pengungsi di Pasaman Barat sekitar 10.000. Sekitar 3000 orang diungsikan di halaman kantor bupati, jumlah rumah yang terdapat belum tuntas dihitung, setidaknya ada 2000 rumah yang terdampak gempa. Kawasan terparah di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.


"Empat orang korban yang meninggal tadi diberi santuan oleh Ibu Mensos Tri Rismarini tadi siang," kata Hamsuardi.


Sementara itu anggota DPR RI Lisda Hendra Joni meminta Satgas segera mendata rumah yang akan direlokasi. Masyarakat  harus dilatih menghadapi bencana atau mitigasi bencana. Masyarakat juga tidak boleh tinggal di zona merah bencana baik bantaran sungai, gunung maupun pantai.


"Jangan membangun di kawasan lokasi rawan gempa. Begitu juga soal logistik tidak menumpuk agar segera didistribusikan," tukas dia.


Seperti diberitakan Pasaman Barat Jumat (25/02/2022) sekitar pukul 09,00 wib diguncang gempa magnitudo 6,2 M  yang menyebabkan sekitar 2000 rumah rusak berat dan ringan.


BNPB serahkan bantuan

Pada kesempatan itu, kepala BNPB Suharyanto, juga menyerahkan bantuan operasional gempa kepada bupati dua kabupaten yang terdampak gempa masing-masing Rp500 juta. Bantuan diterima Bupati Pasaman H Benny Utama dan Bupati Pasbar H Hamsuardi. (junir sikumbang)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update