Notification

×

Iklan

Dari Kota Bingkuang Hingga Kota Kembang

Kamis, 20 Januari 2022 | 23:33 WIB Last Updated 2022-01-20T16:36:20Z

kegiatan warga binaan panti netra
Salah satu kegiatan warga binaan Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato, Kalumbuk, Padang. (foto yasrizal)

Padang, Rakyatterkini.com - Lantunan lagu bersama dengan judul ," Terimakasih Guruku" memecah suasana terminasi di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato Padang,akhir pekan lalu.

Warga binaan panti begitu kompak menyanyikan lagu tersebut.Terlebih lagi, penjiwaan dalam membawakannya, makin menambah suasana syahdu. Serasa berdiri bulu roma, begitu pengakuan salah seorang wali murid yang hadir di siang itu.

Sementara Ketua DEKRANASDA Provinsi Sumatera Barat, Ny. Hj. Harneli Mahyeldi, terlihat menikmati paduan suara anak-anak panti. Sesekali istri orang wahid di ranah Minang itu, juga mengikuti lirik lagu yang tampak dari bibirnya komat kamit.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, Jumaidi, M.Pd., nampak puas dan bangga atas penampilan anak asuh dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang telah ditempa selama bertahun-tahun di panti.

"Kami sangat mengapresiasi penampilan dari ananda kita yang sangat menghibur. Sebagai Ketua Dekranasda Sumatera Barat, kami merasa sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh para penerima manfaat disabilitas netra yang ada di panti ini," ujarnya.

Ditambahkan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Perda Provinsi Sumbar Nomor 3 tahun 2021 tentang Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan Hak penyandang Disabilitas, maka pemerintah provinsi dalam hal ini, Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato telah melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban pemerintah terhadap rakyatnya.

"Kita tahu penyandang disabilitas sulit mendapatkan lapangan pekerjaan, karena keterbatasan yang mereka miliki, namun pemerintah telah melindungi hak mereka dan kami dari Dekranasda Provinsi Sumatera Barat juga sangat mendukung program pelatihan yang diberikan oleh panti," sebutnya.

Harneli juga menyebutkan, selain diajarkan keterampilan, di sini juga ada pembinaan rohani dan juga ada Rumah Tahfiz. Semoga semua fasilitas dan bimbingan yang diberikan di panti, bisa digunakan dan dimanfaatkan dengan maksimal. 

"Kepada orang tua atau wali penerima manfaat jangan sedih, yakinlah bahwa ananda kita ini akan bisa hidup berhasil selayaknya anak-anak lainnya. Berikan terus dukungan dan semangat agar apa yang mereka cita-citakan dapat mereka raih," ulasnya lagi.

Sementara Kepala PSBN Tuah Sakato Padang, Sufnarrita Yusuf, S.ST, MM, mengemukakan, tujuan pemberian pelayanan dan rehabilitasi sosial adalah untuk membina dan memperbaiki sikap mental para disabilitas netra menuju kemandirian dan mempunyai keterampilan.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai modal dasar dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, juga terbinanya disabilitas netra sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya dalam tatanan kehidupan sehari-hari secara wajar.

"Adapun output (keluaran) yang diharapkan yakni, terciptanya disabilitas netra yang percaya diri, serta memiliki sikap dan prilaku normatif serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,"  katanya.

Ia juga merinci untuk Kota Padang ada 78 klinik pijat, 5 klinik pijat di Kota Padang Panjang, 7 klinik pijat di Solok, 1 klinik pijat di Kabupaten Agam, 6 klinik pijat di Pesisir Selatan, 4 klinik di Kota Bukittinggi, 4 klinik di Lubuk Basung, 8 klinik di Pasaman, 21 klinik di Kota Pekanbaru, 4 klinik di Kota Batam, 1 klinik di Bengkulu, 5 klinik di Jambi, 3 klinik di Medan dan 1 klinik di Kota Bandung. (yasrizal)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update