Notification

×

Iklan

Bos Pertamina Hulu Rokan Sambangi LAMR Kuansing

Senin, 31 Januari 2022 | 16:44 WIB Last Updated 2022-01-31T09:44:28Z

Pebri Mahmud menyerahkan proposal pembangunan balai adat melayu Kuansing.

Kuansing, Rakyatterkini.com - Vice Presiden Corpoorate affair PT Pertamina Hulu Rokan, Sukamto Thamrin, sambangi kantor Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Kuansing, Teluk Kuantan, Minggu 30 Januari 2022. 


Kedatangan Sukamto Thamrin beserta rombongan di kantor LAMR Kuansing disambut Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat dan Depan Pimpinan Harian Riau Kabupaten Kuantan Singingi, Datuk Seri Pebri Mahmud didampingi DPH dan DKA serta jajaran kepengurusan LAM Riau Kuansing 


Adapun tujuan dalam kunjungan tersebut selain membangun hubungan siraturahmi juga meninjau lokasi rencana pembangunan kantor LAM Riau Kuansing, di atas tanah seluas 13.000 meter yang berada disebelah kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip, Jalan Abdul Rauf Sungai Jering, Teluk Kuantan.


"Alhamdulih berkat kemurahan hati Vice Presiden Corpoorate Affair PT Pertamina Hulu Rokan, bapak Sukamto Thamrin beserta rombongan datang memenuhi undangan Kami dari LAMR Kuansing," ujar Ketua MKA. Datuk Seri Pebri Mahmud.


Dalam pertemuan itu, Pebri Mahmud, mengatakan, LAMR Kuansing sudah berdiri 2002, dan pada 2019, diamatkan kepada dirinya menjadi ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau Kabupaten Kuantan Singingi.


"Terhitung dari 2019 sampai saat ini LAMR Kuansing Masih banyak keterbatasan, LAMR Kuasing belum memili kantor yang tetap, inipun status kantor yang kita gunakan masih dalam status sewa," ujar Datuk Seri Pebri Mahmud. 


Sedangkan aktivitas setiap hari di kantor sekretariat LAM Riau ini semakin meningkat, mulai dari menerima tamu dan melayani segala macam pengaduan dan konflik adat baik pengaduan persisilihan kampung, tanah warisan, dan Masalah hukum, sehingga kantor LAMR Kuasing ini tidak pernah sepi, dan setiap hari buka walaupun hari Minggu dan hari libur.


Dari tahun 2019 LAM R Kuasing belum ada mendapatkan fasilitas  dari pemerintah, tapi Keberadaan LAM Kuansing tetap berjalan, dan sampai hari ini dari pemerintah belum menemukan formulasi yang tepat dalam pemberdayaan Lembaga Adat dan Pemangku Adat, sehingga kaum adat pasti terpinggirkan. 


"Oleh karenanya target kita sampai periode kepengurusan ini berakhir tahun 2024 antara pemerintah dan Lembaga Adat sudah menemukan pola yang tepat dalam pemberdayaan adat. Karena kompleksitaa persoalan yang dihadapi pemangku adat dan masyarakat adat, maka kearifan lokal yang selama ini terpendam kita bangkitkan kembali," tutur Pebri.


Dikatakan, untuk kerjasama pihaknya sudah melakukan dengan berbagai instansi dan lembaga untuk kerjasama baik dari kepolisan maupun dari kementrian Agama, dari pihak kepolisian seperti tindakan pidana ringan seperti konflik cucu kemenakan, warisan dan konflik kampung untuk dapat diselesaikan secara adat, dari kementrian agama kita juga sudah menandatangani MOU untuk calon pengantin memberikan arahan dan tunjuk ajar adat.


"Pada tahun 2020 kemarin secara resmi kita juga sudah mengajukan kepada pemerintah atau kepada Bupati permintaan pembangunan Balai Adat Melayu kuantan Singingi sebagai pusat kegiatan adat, dan  alhamdulilah Pemda Kuansing sangat merespon apa yang kita usulkan.


Dan tahun 2021 sudah selesai dokumen perencanaan yang sudah disusun oleh konsultan melalui Dinas PUPR yang didalamnya ada berbagai fasilitas selain bangunan adat juga ada gerai UMKM, Musolah juga dilengkapi parkir yang luas," pungkasnya. 

   

Vice President Corpoorate Affairs PT Pertamina Hulu Rokan Sukamto Thamrin ketika diminta untuk memberikan masukan dan arahannya mengatakan, bahwa Pertamina program CSR-nya fokus pada pemberdayaan adat dan budaya, UMKM dan Lingkungan. 


"Kita akan membawa usulan LAMR Kuantan Singingi ini ke tingkat direksi dalam rapat pemograman CSR PT. Pertamina Hulu Rokan, kapan perlu kita akan sampaikan ke Persero," kata Sukamto. (hen)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update