Notification

×

Iklan

Kaki Gajah dan TBC Tinggi di Padang Pariaman

Minggu, 28 November 2021 | 19:24 WIB Last Updated 2021-11-28T12:24:03Z

Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur pada pembukaan advokasi dan koordinasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular.


Padang, Rakyatterkini.com - Dinas Kesehatan Padang Pariaman melalui Bidang P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit) menggelar advokasi dan koordinasi program pencegahan dan pengendalian penyakit menular, Sabtu (27/11) di Rocky Plaza Hotel Padang.


Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mengatakan saat ini bangsa dihadapkan berbagai masalah dan persoalan, terutama di bidang kesehatan. Selain menghadapi transisi demografi, juga dihadapkan pada transisi epidemiologi penyakit. 


Artinya, disatu sisi masih dihadapkan pada masalah tingginya penyakit infeksi (baik re-emerging maupun new-emerging) serta gizi kurang. Di sisi lain, juga dihadapkan pada peningkatan penyakit non-infeksi dan degeneratif seperti kardiovaskuler (jantung), kanker, dan gizi lebih (obesitas). 


Bagi kelompok usia produktif, kesakitan sangat mempengaruhi produktivitas dan pendapatan keluarga. Yang pada akhirnya, akan menyebabkan kemiskinan.

 

Mencermati situasi tersebut, perlu mewaspadai beberapa penyakit infeksi. Terutama yang bersifat “new emerging diseases”, seperti avian influenza (AI), HIV-AIDS maupun penyakit infeksi dengue (DBD), malaria, termasuk penyakit kaki gajah (Filariasis). 


Penyakit kaki gajah merupakan penyebab utama dari kecacatan, masalah sosial, hambatan psikososial yang menetap, dan penurunan produktivitas kerja, sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar.

 

Bupati juga menambahkan, jumlah penemuan kasus Filariasis (kaki gajah) di Kabupaten Padang Pariaman dari 2010 hingga tahun 2016 sebanyak 36 orang penderita, yang tersebar di 14 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada dan jumlah kasus filariasis yang masih hidup sebanyak 21 orang. 


Dengan banyaknya penemuan kasus ini, maka Kabupaten Padang Pariaman melakukan upaya pemberian obat pencegahan massal Filariasis selama lima tahun. Dari tahun 2013 sampai 2017, dengan tujuan memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman. 


Bupati juga mengatakan, penemuan kasus TBC di Kabupaten Padang Pariaman setiap tahunnya di atas 500 kasus. Ini menjadi masalah kita semua, bahwa sudah begitu banyak terjadi penularan penyakit TBC pada masyarakat. 


Kepala Dinas Kesehatan, Yutiardi Rivai, mengatakan peserta dalam pertemuan ini sebanyak 103 orang, dengan rincian kepala dinas, Badan dan Kantor sebanyak 11 orang, camat sebanyak 17 orang, Direktur RSUD, Kepala Bidang dan Seksi pada Dinkes sebanyak 20 orang dan Kepala Puskesmas beserta koordinator P2PM sebanyak 50 orang. (rel)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update