Notification

×

Iklan

PKM Ilmu Lingkungan Unand Adakan Pelatihan Budidaya Maggot pada Warga Sekitar TPA Air Dingin

Senin, 11 Oktober 2021 | 08:16 WIB Last Updated 2021-10-11T01:16:32Z

Pelatihan budidaya maggot pada warga sekitar TPA Air Dingin, Padang.


Padang, Rakyatterkini.com - Prodi Studi Ilmu Lingkungan (S2) Universitas Andalas bekerjasama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Padang melaksanakan pelatihan budidaya maggot untuk warga sekitar Tempat Pembuangan Sampah Air Dingin.


Pelatihan ini juga diikuti beberapa orang perwakilan staf DLH Padang, dalam program pengabdian kepada masyarakat (PKM).

 

Menurut Dr. Fadjar Goembira, ketua kegiatan PKM Unand, mengatakan, berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2020, Kota Padang menghasilkan 665.61 ton per hari dan selama ini diangkut ke TPA Air dingin. 


TPA di Air Dingin dengan luas sekitar 16 hektare diperkirakan 8-10 tahun ke depan tidak akan sanggup lagi menampung sampah yang  diproduksi masyarakat kota Padang. 


Masih berdasarkan data SIPSN sumber sampah Kota Padang terbesar berasal dari rumah tangga 71.31%, pasar 13,56% dan fasilitas publik 6,94%. Berdasarkan data inilah, Prodi Ilmu Lingkungan melakukan pelatihan budidaya maggot, karena sangat cocok menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah sampah di Kota Padang dan tentu saja juga buat daerah penghasil sampah organik lainya. 


Dalam kegiatan ini peserta dibekali dengan teori singkat tentang budidaya maggot dan langsung praktek di rumah maggot. Pemateri dalam dalam budidaya maggot, Dr. Resti Rahayu, dosen biologi sekaligus praktisi maggot.


Resti Rahayu, atau lebih akrab dipanggil Ayu menjelaskan tentang cara mendapatkan telur maggot, penetasan telur, perbesaran dan pengemukan maggot, sekaligus cara panen dari maggot BSF.


Ayu yang juga merupakan pemilik Rumah Maggot MinaGot-Sumbar menambahkan budidaya maggot ini sangat mudah dan murah, siapa saja bisa melakukan selama ada kemauan dan ketekunan dan tentu saja tidak jijik melihat ulat. 


Maggot BSF (Black Soldier Fly), dikenal juga dengan Lalat Tentara Hitam atau dengan nama ilmiahnya Hermitia illucens adalah sejenis lalat satu kelompok dengan lalat rumah namun mempunyai banyak keunggulan yang luar biasa.


Maggot adalah 'mesin biologi. mengolah sampah super cepat yaitu hanya sekitar tiga minggu aja, maka akan menjadi biomassa tubuh dengan kandungan nutrisi yang sangat baik. 


Dimana biomassa tubuh maggot ini mengandung protein mencapai 50% dari berat badan kering tubuhnya dan kandungan lemak sekitar 23% atau tergantung jenis sampah yang diberikan. 


Berdasarkan itulah Maggot BSF dikatakan biokonversi paling baik dibandingkan organisme lain seperti cacing dan mikroba pengurai lainnya. 


Sementara itu, Insanul Rizki, kepala bidang program, Pengembangan Komunikasi Kelembagaan Lingkungan di DLH Padang, mengajak masyarakat untuk budidaya maggot di rumah, karena maggot ini selain bisa mengurangi sampah juga akan menambah pendapatan dari masyarakat sendiri. 


Ketua Prodi Ilmu Lingkungan Unand, Dr. Jabang Nurdin menyampaikan tim dari Unand akan melakukan pendampingan dalam mengolah sampah menggunakan maggot ini serta akan penyediaan beberapa peralatan untuk pemeliharaan induk lalat BSF apabila setelah kegiatan ini masyarakat tetap lanjut dan berkeinginan membuat kelompok pembudidaya maggot lebih banyak. (rel)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update