Notification

×

Iklan

Tanggap Bencana, Pemko Sawahlunto Luncurkan PERDANA dan SIPOLAN

Rabu, 29 September 2021 | 18:56 WIB Last Updated 2021-09-29T11:56:36Z

Walikota Sawahlunto, Deri Asta, bersama Forkopimda. (photo by, Riswan Idris/Rakyatterkini.com)


Sawahlunto, Rakyatterkini.com - Tanggap bencana dan upaya peningkatan pencegahan dan penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sawahlunto meluncurkan sistem Panggilan Darurat Bencana (PERDANA) serta aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Bencana (SIPOLAN) serta  membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (F-PRB). 


PERDANA dan SIPOLAN serta F-PRB secara resmi diluncurkan dan   dikukuhkan oleh walikota Sawahlunto Deri Asta bersama Forkopimda, pada Rabu 29 September 2021 di Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) . 


Kepala Kesbangpol-PBD Kota Sawahlunto, Adriyusman, mengatakan PERDANA dan SIPOLAN serta F-PRB ini sangat bermanfaat dalam mengatasi kendala keterbatasan data/informasi dalam pencegahan dan penanganan bencana.


Data yang lengkap ini sangat berguna dalam menunjang kerja kami di lapangan. Selama ini boleh dikata kita masih kekurangan di data ini, makanya sekarang ini melalui F-PRB, PERDANA dan SIPOLAN ini data bisa lebih dilengkapi, "kata Adriyusman.


Dicontohkan Adriyusman, pernah ada kejadian bencana pohon tumbang menutupi jalan. Karena informasi yang sampai ke pihak BPBD tidak lengkap, sehingga personel dan peralatan yang dikirimkan tidak mencukupi atau seimbang dengan kejadian yang ditangani.


"Jika dari awal datanya lengkap maka tentu kami bisa bekerja lebih cepat, langsung turun dengan kekuatan sesuai kejadian, tidak perlu menunggu dipanggilnya tambahan personel dan alat," ungkap Adriyusman. 


Keberadaan PERDANA serta SIPOLAN serta F-PRB ini dipesankan walikota Sawahlunto Deri Asta untuk meningkatkan supply data dan pemetaan kerawanan bencana. Tak hanya itu, F-PRB juga diajak untuk mendampingi masyarakat dalam melakukan pencegahan potensi kerawanan bencana.


"Sawahlunto sangat rawan dengan bencana, terutama sekali adalah bencana tanah longsor, karena topografi kota Sawahlunto yang berbukit dan lembah.  Pada F-PRB ini kita harapkan untuk turun dan mendampingi masyarakat yang rumahnya rawan terkena longsor. Ajak mereka melakukan langkah-langkah pencegahan. Ini sangat bermanfaat dalam meminimalisir dampak kerugian dari bencana, "ujar Walikota Deri Asta. 


Dengan adanya sistem, aplikasi dan petugasnya, Deri Asta meminta agar kinerja dalam pencegahan dan penanganan bencana harus meningkat. 


Ketua DPRD Sawahlunto, Eka Wahyu berpesan agar keberadaan PERDANA, SIPOLAN dan F-PRB pelaksanaannya dimonitoring dan dievaluasi berkelanjutan.


"Ini hal yang bermanfaat tidak hanya sekarang namun dalam waktu lama ke depannya. Sehingga agar terus optimal kinerjanya, harus dipantau dan  dievaluasi terus menerus. Jika ada kendala segala macam, segera bisa dicarikan solusinya sehingga tidak menganggu/mengurangi kinerja," ujar Eka Wahyu. 


F-PRB Sawahlunto yang dikukuhkan dengan Koordinator Indra Yosef, dibantu sejumlah bidang seperti bidang Regulasi dan Advokasi Kebijakan, Bidang Manajemen Pengetahuan dan Penguatan Kapasitas, Bidang Partisipasi dan Pelembagaan, Bidang Humas dan Publikasi, dan Bidang Monitoring Evaluasi. (Ris1)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update