Notification

×

Iklan

Pasaman Zona Kuning, Pemkab Izinkan Belajar Tatap Muka

Selasa, 31 Agustus 2021 | 09:16 WIB Last Updated 2021-08-31T02:16:41Z

Bupati Pasaman, Benny Utama tinjau pelaksanaan tatap muka di sekolah.


Pasaman, Rakyatterkini.com - Memasuki minggu ketiga Agustus 2021, grafik jumlah kasus covid-19 di Pasaman terus menunjukkan penurunan. Dengan status resiko rendah ini, Bupati Pasaman H. Benny Utama sejak pekan lalu telah mengeluarkan kebijakan belajar tatap muka bagi seluruh sekolah di Kabupaten Pasaman. 


Sejak keluarnya Instruksi Mendagri nomor 37 tahun 2021, tertanggal 23 Agustus 2021, Pasaman termasuk daerah PPKM level dua, dengan tingkat resiko rendah, dan kita sudah izinkan anak-anak kembali belajar tatap muka, "ujar Bupati Benny Utama, saat meninjau pelaksanaan belajar tatap muka beberapa sekolah di Lubuksikaping, Senin 30 Agustus.


Data penurunan jumlah kasus covid 19 di Pasaman tersebut menjadi kabar yang cukup menggembirakan. Di tengah daerah lain masih tertahan di level tiga, bahkan sebagian masih merah atau level 4. 


Namun Kabupaten Pasaman berhasil keluar, dan menjadi satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang berada di level dua, alias zona kuning.


"Kita lihat dulu sejauh mana resikonya, jika tidak berdampak terhadap pandemi Covid-19, maka belajar tatap muka ini akan tetap kita lanjutkan. Pelaksanaan belajar tatap muka tersebut belum permanen berlaku, dan masih akan terus dievaluasi dan diawasi secara ketat, "kata Benny Utama. 


Dalam dialog dan tanya jawab bupati dengan siswa SD, SMP dan SMA, semua siswa  mengatakan lebih memilih belajar di sekolah bersama guru mereka.


Pada kunjungannya kali ini, bupati berkesempatan menyosialisasikan perihal wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Ia juga mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan yang ketat di sekolah, dan di lingkungan tempat tinggal.


"Boleh sekolah, tapi jalankan protokol kesehatan 3 M, mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker. Lengkapi thermogun di gerbang sekolah untuk mengukur suhu tubuh setiap peserta didik dan majelis guru yang datang ke sekolah," pesannya.


Dalam peninjauan ke sekolah tingkat SD, SMP dan SMA, bupati beserta kepala Dinas Pendidikan dan Kadis Pol PP Damkar mendapati suasana belajar di kelas terlihat sudah sesuai prokes. 


Sarana untuk cuci tangan sudah tersedia di setiap depan kelas. Alat thermogun di pintu masuk sekolah, serta seluruh peserta didik dan guru yang bermasker. 


Menurut Hasyim Daulay, kepala SMP 3 Lubuk Sikaping, jam belajar di bagi dua kelompok dalam shift. Sehingga jarak duduk dalam kelas bisa diatur, dan tidak membolehkan anak-anak berkerumun. (St.M)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update