Notification

×

Iklan

Pemda Pasbar akan Berikan Sanksi Tegas pada PT AWL

Selasa, 27 Juli 2021 | 14:06 WIB Last Updated 2021-09-06T10:55:14Z

Tandan kosong sawit terbakar.

Simpang Empat, Rakyatterkini.com - Pemerintah Pasaman Barat, Sumbar bakal memberikan sanksi tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku kepada PT Agro Wira Ligatsa (PT AWL).


Pemberian sanksi tegas tersebut, dilatari pasca terbakarnya tumpukan tandan kosong kelapa sawit yang sudah menggunung milik perusahaan tersebut. Akibat itu terjadi pencemaran polusi udara.


Tumpukan tandan kosong tersebut terbakar sejak Jumat 23/7 sampai Sabtu (24/7) dini hari api baru bisa dijinakkan. Api juga sempat merambah ke kolam limbah yang ada di lokasi pabrik pengolahan kelapa sawit milik perusahaan tersebut.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pasaman Barat, Adrinaldi melalui Kasi Pengawasan Dampak Lingkungan Hidup, Gusrida mengatakan kejadian kebakaran tanda kosong yang terjadi di PT AWL merupakan hal yang tidak diinginkan.


"Pemerintah Pasaman Barat akan melakukan tindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memberikan sanksi atas kejadian terbakarnya tandan kosong tersebut," katanya, Senin (26/7/2021).


Sementara itu anggota DPRD Pasaman Barat dari Komisi II, Syafridal mengungkapkan pihaknya jauh hari telah mengagendakan untuk pemanggilan sejumlah perusahaan-perusahaan pengelola kelapa sawit.


Pemanggilan tersebut dijelaskannya untuk mendengarkan bagaimana prosedur pengolahan buah kelapa sawit tanpa adanya pencemaran lingkungan, baik lewat air dan udara.


Kemudian imbuh Syafridal, selain tentang prosedur pengolahan pihaknya dari Komisi II DPRD Pasaman Barat ingin mengetahui sejumlah perizinan berdiri nya sebuah perusahaan.


Secara terpisah salah seorang ninik mamak Simpang Tigo Alin Nagari Muaro Kiawai, Kasman Datuak Bagindo Sati berharap kepada pemerintah untuk meninjau kembali perizinan PT AWL.


"Kami sudah tak tahan dengan asap yang menyebar tiap hari di udara, apa udara seperti ini yang kami hirup, ini sudah tak sehat, pemerintah harus menegur agar perusahaan meninggikan cerobong asap mereka. Belum lagi bau limbah pabrik membuat kami tak tahan," katanya. (gjr)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update