Notification

×

Iklan

Keluarga Sehat itu Terhindar dari Stunting dan Wabah Covid-19

Selasa, 29 Juni 2021 | 20:30 WIB Last Updated 2021-06-29T13:30:00Z

Gubernur Mahyeldi pada acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVIII.


Padang, Rakyatterkini.com - Berdasarkan sensus penduduk 2020, jumlah penduduk Sumbar 5,53 juta dan 68,65 persen dari total tersebut di usia produktif (15-64 tahun). Artinya saat ini Sumatera Barat di masa bonus demografi. 


Itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah beserta ketua TP PKK hadiri dan sekaligus membuka acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVIII tingkat Sumbar di Hotel Truntum Padang, Selasa 29 Juni 2021.


Gubernur Sumbar juga mengatakan, BKKBN salah satu instansi vertikal diberikan tugas untuk membantu mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. BKKBN tidak akan mungkin bekerja sendiri untuk mewujudkan keluarga.


"Saat ini kita sedang mengalami Pandemi Covid-19 dan masih berjuang untuk menekan pandemi Covid-19 dengan menjaga imun tubuh dan menetapkan protokol kesehatan dan setiap keluarga ikuti vaksin, "ajaknya.


Saat ini di Sumbar kondisi stunting berada pada angka 27.19 persen. Global Nutrition Report 2016 memcatat bahwa prevalensi stunting di Indonesia berada peringkat 108 dari 132 negara. 


Indonesia mencatat salah satu negara dari 17 negara yang mengalami beban gizi, baik kelebihan maupun kekurangan gizi di kawasan Asia Tenggara. Sementara prevalensi stunting di Indonesia merupakan tetinggi kedua setelah Komboja.  


Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis atau infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak beusia 23 bulan.  


Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.


Balita/Baduta yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan maksimal, menjadikan anak tidak rentan terhadap penyakit dan masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas.  


Gubernur Mahyeldi juga mengatakan, keluarga merupakan hal yang terpenting bagi bangsa, keluarga adalah fondasi utama sebuah bangsa. Untuk itu bangun keluarga menjadi keluarga yang berkerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera bahwa keluarga keluarga merupakan hal terpenting bagi bangsa.


Plh. Kepala BKKBN Sumbar, Nova Dewita mengatakan, Harganas merupakan momentum untuk memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih menyadari dan memahami pentingnya keluarga sebagai pondasi membangun kehidupan yang sejahtera.


Suatu bangsa, suatu negara, atau masyarakat luas tidak akan memiliki populasi yang produktif jika para keluarganya tidak berkualitas.


Generasi penerus bangsa akan lahir dari keluarga-keluarga kecil di setiap daerah di Indonesia. Karena itulah, mereka harus tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas, kreatif, dan produktif.


Di masa pandemi Covid-19, keadaan kurang gizi ini kian rentan menimpa para balita karena penurunan pendapatan pada keluarganya. (adpim)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update