Notification

×

Iklan

Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak dan Tenggelam

Sabtu, 24 April 2021 | 23:01 WIB Last Updated 2021-04-24T16:01:55Z

Panglima TNI, dan Kasal berikan keterangan pers sekaitan kapal selam KRI Nanggala yang hilang kontak.

Jakarta, Rakyatterkini.com - Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan terjadi keretakan besar pada kapal selam KRI Nanggala-402 hingga membuat tenggelam ke kedalaman 850 meter.


Keretakan tersebut berpotensi membuat air masuk ke dalam badan kapal selam. Mengingat semakin dalam laut, semakin kuat pula tekanannya.


Keretakan air masuk kemungkinan ada (penyebabnya) tapi ada kemungkinan juga ada bagian kabin yang air tidak bisa masuk, karena dalam kapal selam kan ada sekatnya, kalau itu ditutup air tidak bisa masuk. Itu juga ada kemungkinan seperti itu," kata Yudo dalam konferensi persnya, Sabtu 24 April 2021.


Namun Yudo mengaku masih ada kemungkinan air yang masuk tidak sampai ke bagian kabin.


Sebab bagian dalam kapal selam terdiri dari kompartemen yang disekat atau ditutup dengan pintu putar kedap.


Sehingga jika keretakan terjadi pada bagian depan kapal selam dan ABK sempat menutup pintu - pintu penyekat, maka kemungkinan air tidak masuk jauh ke bagian dalam masih bisa terjadi.


Kalau retak mungkin di depan, ABK sempat menutup, jadi kemungkinan tidak kemasukan air di situ. Jadi ada kompartemen yang bisa ditutup dengan pintu kedap yang diputar, ujar dia.


Sebelumnya Yudo menduga badan kapal selam KRI Nanggala-402 alami keretakan besar.


Keretakan ini dimungkinkan terjadi, mengingat kedalaman 700-800 meter di bawah permukaan laut punya tekanan yang kuat.


Bukti keretakan diperkuat dengan adanya sejumlah kepingan dan barang milik KRI Nanggala yang naik ke permukaan.


Setidaknya ada 5 jenis barang atau komponen yang ditemukan oleh tim SAR, dan diyakini kuat sebagai bukti otentik milik KRI Nanggala.


Temuan itu antara lain, kepingan pelurus tabung torpedo berwarna hitam, kepingan pembungkus pipa pendingin, satu botol grase pelumas periskop kapal selam, potongan kecil spon - spon penahan panas, serpihan alas salat para ABK dan minyak solar di dalam botol yang diambil dari permukaan laut.


Yudo menampik bila disebut terjadi ledakan pada KRI Nanggala. Sebab sonar tidak mendeteksi adanya ledakan.


Selain itu, barang-barang yang muncul ke atas permukaan laut hanya beberapa. Sehingga ia menyimpulkan KRI Nanggala nihil ledakan. (*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update