Notification

×

Iklan

Subuh Madani Ustadz Somad Sampaikan Pemimpin Amanah

Jumat, 26 Maret 2021 | 19:38 WIB Last Updated 2021-03-26T12:38:16Z

Ustad Abdul Somad menyampaikan tausyiah di Masjid Raya Sumbar.

Padang, Rakyatterkini.com - Ribuan masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat memadati Masjid Raya Sumbar, Jumat 26 Maret 2021 pagi, untuk mendegarkan tausyiah Ustadz Abdul Somad.


Masyarakat berbondong-bondong memenuhi setiap sudut dari masjid dengan bangunan dua lantai tersebut untuk menyaksikan dan mendengarkan ceramah agama yang dibawakan Ustad Abdul Somad.


Kedatangan ustad yang biasa disapa UAS ini di Padang dalam rangka tabliqh akbar dan Launching Subuh Madani. Dalam ceramahnya, UAS menyampaikan pemimpin yang bertaqwa dan memakmurkan masjid dengan cara mendirikan bangunan indah dan salat berjamaah di masjid.


Tabligh Akbar dan Launchig Shubuh Madani tersebut, dihadiri dan dibuka secara resmi Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, Kepala OPD beserta jajarannya dan ribuan masyarakat Kota Padang,


Program Subuh madani bertujuan agar setiap ASN menjadi inisiator dan motivator salat subuh berjamaah ditempat nya masing masing, 


Menganjurkan Sujud Sajadah di setiap Salat Subuh Jumat di tempat masing masing sebagai wujud memperkuat dan bersinergi program yang ada di kab/ kota.


Ustadz Somad mengatakan, Subuh Madani sama dengan budaya dan kehidupan di Madinah dengan salat berjamaah di masjid dan aktivitas ekonomi yang sesuai dengan syariat dan kaedah Islam.


Agama Islam tidak akan bisa tegak dan abadi tanpa ditunjang oleh pemimpin, dan pemimpin tidak bisa langgeng tanpa ditunjang dengan agama. Dalam Islam istilah kepemimpinan dikenal dengan kata Imamah. 

Sedangkan kata yang terkait dengan kepemimpinan dan berkonotasi pemimpin dalam Islam ada delapan istilah, yaitu; Imam, Khalifah, Malik dan Wali.


"Ada imam dan khalifah dua istilah yang digunakan Alquran untuk menunjuk pemimpin. Jadi kalau ingin menjadi pemimpin ya harus memiliki Iman," sebut Ustadz Abdul Somad.


Sedangkan untuk khalifah berakar dari kata khalafa yang pada mulanya berarti “di belakang”. Kata khalifah sering diartikan “pengganti” karena yang menggantikan selalu berada di belakang, atau datang sesudah yang digantikannya.


"Kalau mencari pemimpin harus memiliki dasar-dasar kepemimpinan, kita tidak boleh mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an; Surat An-Nisaa: 144," ucapnya.


Pemimpin harus bisa diterima (acceptable), mencintai dan dicintai umatnya, mendoakan dan didoakan oleh umatnya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW. "Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu." (HR Muslim).


"Pilihlah pemimpin yang peduli agama. Selama perintahnya masih berlaku, pakailah untuk menolong agama Allah," kata Ustadz Somad.

 

Pemimpin harus mengutamakan, membela dan mendahulukan kepentingan umat, menegakkan keadilan, melaksanakan syariat, berjuang menghilangkan segala bentuk kemunkaran, kekufuran, kekacauan, dan fitnah.


Itu salah satu hukumnya memilih pemimpin, Ustadz Somad mengajak jamaah untuk memilih pemimpin yang peduli dengan agama. (hms-sumbar)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update