Notification

×

Iklan

RTLH di Desa Naras 1 yang Terbengkalai Kini Dalam Penyidikan Kejaksaan

Rabu, 17 Maret 2021 | 17:39 WIB Last Updated 2021-03-17T11:27:18Z

Inilah RTLH yang terbengkalai di Desa Naras 1, Kota Pariaman.


Pariaman, Rakyatterkini.com — Terbengkalainya puluhan rumah penerima RTLH di Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, tahun anggaran 2017 dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), diduga akibat ulah oknum tak bertanggungjawab. 


Kepala Dinas Perkim Kota Pariaman, M. Syukri menuturkan secara administrasi tidak ada masalah, hanya diduga diduga ada oknum yang bermain dalam pelaksanaan pembangunan RTLH itu.


Berdasarkan hasil investigasi di lapangan,  Desa Naras 1 mendapatkan kuota 114 rumah yang akan direhab. Dari 114 penerima manfaat tersebut dibagi menjadi 6 kelompok. Warga miskin penerima manfaat menerima nilai bantuan bervariasi sesuai dengan kondisi rumah yang akan direhab. Ada yang mendapat Rp7,5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta dan Rp30 juta.


Terbengkalainya rumah warga miskin itu diduga berawal dari kehadiran oknum yang mengaku sebagai kontraktor. Dia masuk melalui ketua kelompok. Dari 6 kelompok yang ada di Desa Naras 1, 5 kelompok berhasil terperdaya dibuatnya.


Namun 1 di antara 5 kelompok itu, terbilang sukses. Awalnya pekerjaan berhasil menyelesaikan bobot pekerjaan di atas 90 persen.


Kesuksesannya menyelesaikan bobot pekerjaan di atas 90 persen di kelompok itu, membuat 4 kelompok lainnya terperdaya. Penerima manfaat yang awalnya menerima suplai material dari toko bangunan di Cubadak Air, Pariaman Utara, mengalihkan toko bangunannya dengan sepakat beramai ramai menunjuk oknum itu sebagai suplayer.


Diceritakan Syukri, secara administrasi pekerjaan itu selesai 100 persen. Namun fakta di lapangan menyatakan setidaknya 90 rumah penerima manfaat tidak selesai dikerjakan. Puluhan di antaranya terbengkalai.


“Dana yang ada dalam rekening tabungan penerima manfaat itu sudah kosong, terkecuali ada 4 tabungan penerima manfaat yang masih utuh karena dari awal bermasalah dengan rekeningnya. 


Total dari 4 tabungan itu berjumlah Rp120 juta. Artinya dalam laporan pekerjaan yang diterima Dinas Perkim secara administrasi selesai 100 persen di luar 4 tabungan penerima manfaat tadi, terang M. Syukri beberapa hari lalu di ruangannya.


Sementara itu, oknum yang diduga menjadi penyebab terbengkalainya pembangunan RTLH itu ketika dihubungi ke telepon selulernya mengaku sudah memberikan keterangan di kejaksaan.


"Saya sudah dipanggil kejaksaan untuk diminta keterangan. Tunggu sajalah. Saya tidak akan lari dari kenyataan, "kata dia. (Sgr)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update