![]() |
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni membesuk Putri (28) korban kerusuhan Wamena, Papua yang menjalani perawatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Minggu (13/10). (foto ist)
|
Putri warga Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, merupakan korban kerusuhan Wamena beberapa waktu lalu mengalami luka bakar dan terkena panah, sehingga dirawat di rumah sakit.
Dalam pertemuan itu, Putri menceritakan secara detail peristiwa tragis tersebut kepada bupati. "Semuanya sudah habis Pak, toko sudah terbakar, anak dan suami telah tiada," katanya.
Meskipun sedih, dia tak ingin larut dengan kesedihan tersebut. "Awak harus memulai hidup baru lagi, Pak," kata Putri.
Saat ini harapannya bagaimana cepat sehat dan bisa pulang ke rumah berkumpul dengan keluarga.
Bupati Hendrajoni, yang mendengar cerita Putri, terlihat ikut larut. Muka orang nomor satu di Pessel terlihat sabak.
"Kami ikut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa Putri, pada insiden tersebut anak dan suaminya meninggal dunia," kata Bupati Hendrajoni.
Meski mengalami musibah yang memilukan, ia berharap Putri tetap bersemangat dan ia berdoa agar yang bersangkutan bisa secepatnya pulih dan berkumpul dengan keluarganya di Nagari Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan.
Pada kesempatan itu Hendrajoni dengan seksama mendengar cerita dramastis yang dialami Putri, pada kesempatan itu ia sekaligus juga menyerahkan bantuan kepada Putri.
Terkait kerusuhan di Wamena yang berdampak pada ratusan perantau asal Pesisir Selatan dirinya mengaku terus berkomunikasi dengan pejabat pusat dalam mengupayakan bantuan usaha bagi para korban.
Sementara itu, Putri menyebutkan, untuk saat ini ia hanya berharap bisa secepatnya sembuh dan diizinkan pulang.
Putri mendarat di Bandara Internasional Minangkabau pada Kamis (10/11) sekitar pukul 18.00 WIB, setelah sebelumnya mendapat penanganan medis dari salah satu rumah sakit di Jayapura.
Kedatangaannya langsung disambut oleh tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dari Puskesmas Lubuk Buaya sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang.
Tim berjumlah empat orang tersebut menyiapkan ambulans, dan sejumlah alat medis seperti alat bantu pernapasan, infus, dan lainnya. (*)
Kontributor: Roni Prima